REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Dinas Kependudukan Catatan Sipil Kota Bekasi memperkirakan 41.567 pendatang baru tiba di Kota Bekasi pasca-Lebaran 2015. Arus urbanisasi itu naik sekitar lima persen dari Lebaran tahun lalu.
"Tahun kemarin ada 41.567 orang, kemungkinan naiknya tahun ini tiga sampai lima persen," kata Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Bekasi, Alexander Zulkarnaen kepada ROL, Kamis (23/7).
Menurutnya, dari jumlah 41.567 orang tersebut adalah pendatang yang memang ingin menetap di Bekasi. Tapi banyak pedatang tidak melapor. "Itu juga yang buat kita melakukan operasi yustisi," ujarnya.
Lebaran 2014, kata dia, mayoritas pendatang yang datang ke Kota Bekasi berasal dari Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. "Tren ekonomi di Bekasi bukan hanya pada Lebaran ini, tren ini sudah berjalan sekitar lima tahunan," ucap dia menjelaskan.
Ia menghimbau masyarakat yang ingin tinggal di Bekasi melapor kepada Disdukcapil. Sementara yang ingin tinggal sementara harus membuat KTP sementara. "Hal ini untuk mencegah terjadinya tindak kriminal, agar terminimalisir," katanya.
Berdasarkan pendataan terakhir yang dilakukan Disdukcapil pada 2014 semester II, pertumbuhan penduduk Kota Bekasi saat ini mencapai 2.382.689 juta jiwa. "Bulan Agustus jumlah penduduk akan kita update lagi dan tiap semester dikirim ke Mendagri," katanya.
Menurut Alex, para pendatang berburu untuk mencari pekerjaan, baik di sektor formal maupun informal. "Hampir 60-70 persen pendatang bertujuan mencari kerja," ujarnya.