Kamis 23 Jul 2015 13:59 WIB

BPBD Bantah tak Pedulikan Erupsi Gunung Gamalama

  Awan menutupi puncak Gunung Gamalama dilihat dari Bandara Sultan Babullah, Ternate, Maluku Utara, Jumat (26/12). (Antara/Widodo S. Jusuf)
Awan menutupi puncak Gunung Gamalama dilihat dari Bandara Sultan Babullah, Ternate, Maluku Utara, Jumat (26/12). (Antara/Widodo S. Jusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku Utara (Malut) membantah adanya tudingan bahwa instansi itu tidak mempedulikan adanya bencana erupsi Gunung Gamalama di Kota Ternate yang mengakibatkan 1.500 lebih warga harus diungsikan.

"Jelas tidak benar kalau ada anggapan bahwa BPBD Malut tidak mempedulikan bencana erupsi Gunung Gamalama, karena faktanya, BPBD Malut selalu turun tangan setiap adanya erupsi Gunung Gamalama, termasuk yang terjadi saat ini," kata Sekretaris BPBD Malut Ali Yau di Ternate, Kamis (23/7).

Sejumlah pihak menuding BPBD Malut tidak mempedulikan bencana erupsi Gunung Gamalama, karena sejak gunung itu erupsi tanggal 16 Juli 2015 tidak menyalurkan bantuan, khususnya berupa bahan makanan untuk warga yang diungsikan akibat adanya bencana itu.

Ali mengatakan, sesuai instruksi dari Presiden RI terkait penangganan bencana alam, pihak yang pertama harus bertanggung jawab terkait penangganan bencana alam itu adalah pemerintah kabupaten/kota setempat, terutama untuk penangganan warga korban bencana.

Kalau pemerintah kabupaten/kota tidak mampu menanganinya sendiri dan meminta bantuan kepada pemerintah provinsi barulah pemerintah provinsi melalui BPBD turun tangan, begitu pula kalau pemerintah provinsi tidak sanggup akan meminta bantuan kepada pemerintah pusat melalui BNPB.

"Terkait dengan bencana erupsi Gunung Gamalama kali ini, Pemkot Ternate tidak meminta bantuan bahan makanan untuk warga korban erupsi Gamalama yang diungsikan. Pemkot Ternate hanya mengaku kekurangan kasur, selimut dan tikar, makanya yang kita salurkan adalah kasur tikar dan selimut," katanya.

Namun demikian Pemprov Malut tetap tidak tinggal diam terkait adanya bencana erupsi Gunung Gamalama itu, seperti yang dilakukan oleh tim penggerak PKK Malut di bawah pimpinan isteri Gubernur Malut, Faunia Kasuba menyalurkan bantuan beras dua ton dan 100 dos mie instan untuk warga korban erupsi Gamalama yang berada di pengungsian.

Ali Yau menambahkan, dirinya dan anggota BPBD Malut sejak terjadinya erupsi Gamalama juga turun di lokasi terdampak erupsi Gamalama, termasuk saat dilakukan evakuasi warga ke lokasi pengungsian.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement