Rabu 22 Jul 2015 21:12 WIB

MUI Minta Media Beritakan Insiden Tolikara Sesuai Fakta

Peta Kabupaten Tolikara, Papua
Foto: google maps
Peta Kabupaten Tolikara, Papua

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau media massa dalam bentuk apapun agar memberitakan insiden pembakaran masjid di Tolikara, Papua, dengan informasi yang jelas, sesuai fakta dan tidak provokatif dalam pemberitaannya.

"Media juga harus memilih informasi, jangan informasi yang tidak jelas, provokatif dan diragukan kebenarannya disiarkan karena akibatnya bisa fatal dan meluas," kata Wakil Ketua Umum MUI Ma'ruf Amin setelah menyampaikan pernyataan sikap perkumpulan ulama se-Indonesia itu di Kantor MUI Jalan Proklamasi, Jakarta, Rabu (22/7).

Jangan sampai, lanjut Ma'ruf, dengan adanya berita yang diragukan kebenarannya dan provokatif memunculkan kekerasan-kekerasan serupa di sana atau daerah lainnya. Atas alasan masih banyaknya fakta yang diragukan kebenarannya atas kejadian tersebut, MUI berencana mengirimkan tim investigasi untuk mencari data dan fakta terkait kejadian tersebut.

"Dengan mengirimkan tim investigasi, diharapkan kita memiliki fakta akurat terkait kejadian di sana khususnya sumber penyebab konfliknya apa dan pemicu di hari kejadian itu apa, jangan hanya mendengar-dengar saja yang masih diragukan kebenarannya," ujar dia.

Ma'ruf mengatakan, MUI mengharapkan hubungan antaragama di Papua dijaga dan diperketat. Untuk itu, lanjut dia, MUI akan mengefektifkan hubungan MUI Papua dengan pemeluk agama lainnya untuk menghindari konflik.

"Kami akan efektifkan hubungan MUI Papua dengan pemeluk agama lain agar tidak ada lagi konflik, karena jika terus berlanjut akan merembet ke daerah lain, itu yang kita tidak kehendaki," katanya.

Dikabarkan pada Jumat (17/7), ada peristiwa pengrusakan dan pembakaran rumah ibadah, kios serta rumah-rumah penduduk di Karubaga, Kabupaten Tolikara, Provinsi Papua. Dalam kejadian itu, dikabarkan ada juga korban terluka dan meninggal dari pihak Gereja Injil di Indonesia (GIDI) akibat luka tembak. Sementara itu, hingga saat ini belum ada pernyataan resmi penyebab dan kronologis kejadian tersebut dari pihak-pihak terkait.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement