Rabu 22 Jul 2015 13:31 WIB

Bandara Ngurah Rai Kembali Ditutup

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Ani Nursalikah
 Seorang warga negara asing menunggu informasi keberangkatan penerbangannya setelah adanya penutupan semua penerbangan di Terminal Internasional Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Jumat (10/7).  (Antara/Nyoman Budhiana)
Seorang warga negara asing menunggu informasi keberangkatan penerbangannya setelah adanya penutupan semua penerbangan di Terminal Internasional Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Jumat (10/7). (Antara/Nyoman Budhiana)

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan kembali menutup Bandar Udara (Bandara) Internasional Ngurah Rai, Provinsi Bali, Rabu (22/7) mulai pukul 12.00 WIB.

Penutupan ini dilakukan setelah sebaran debu vulkanis erupsi Gunung Raung dianggap kembali membahayakan lalu lintas penerbangan komersial dari bandara ini.

“Makanya Bandara Ngurah Rai kembali kami tutup pukul 12.00 WIB,” ujarnya di sela kunjungan kerja di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Rabu.

Menurut Menhub, sejak pagi ini mulai pukul 06.00 WIB pihaknya telah menutup bandara Blimbingsari di Banyuwangi serta Bandara Notohadinegoro di Jember.  

Jonan juga menjelaskan meningkatnya aktivitas gunung yang berada di wilayah Kabupaten Jember, Banyuwangi dan Kabupaten Bondowoso sehingga sampai saat ini masih mengeluarkan debu vulkanis. Yang menjadi persoalan, dampak sebaran debu vulkanis ini tergantung ke mana arah angin. Jika arah anginnya ke tenggara, maka Bandara Internasional Ngurah Rai harus ditutup.

Sebaliknya, jika arah anginnya ke barat maka harus dilihat bandara mana yang harus ditutup. “Sehingga dampak tidak membahayakan bagi penerbangan,” tambahnya.

Untuk mengatasi penumpukan penumpang di Bandara Internasional Ngurah Rai, Jonan menyampaikan, saat ini sudah ada prosedur tetap untuk mengantisipasi dampak erupsi gunung Raung ini.

Prosedur itu yakni dengan menawarkan kepada para calon penumpang dan menyiapkan angkutan darat menuju Surabaya dengan menggunakan angkutan bus. Pihak bandara dan masing- masing maskapai akan mengatur rute penerbagan dari Surabaya ini.

Tentunya, ini dapat dilakukan setelah sebelumnya sudah ada pengembalian uang tiket pesawat atau juga bisa dilakukan penjadwalan ulang penerbangan. Para calon penumpang yang bersedia dengan tawaran ini tetap membayar angkutan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement