REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Panglima Komando Daerah Militer IV/Diponegoro Mayor Jenderal Bayu Purwiyono mengharapkan toleransi umat beragama dapat ditingkatkan, menyusul keprihatinan atas peristiwa yang terjadi beberapa waktu terakhir.
"Ini menjadi keprihatinan kita semua. Toleransi antarumat beragama harus ditingkatkan," kata Bayu usai silaturahmi tokoh agama dan tokoh masyarakat di Markas Kodam IV/ Diponegoro di Semarang, Jateng, Rabu (22/7).
Sejumlah tokoh agama dan tokoh masyarakat hadir dalam deklarasi damai bertetapan dengan silaturahim Hari Raya Idul Fitri 1436 Hijriah yang diprakarsai Kodam IV/ Diponegoro. Menurut Bayu, silaturahim yang ditandai dengan deklarasi damai ini sebagai salah satu momentum untuk menggugah toleransi umat beragama. "Toleransi umat beragama harus ditingkatkan agar nyaman dalam melaksanakan ibadah," ucapnya.
Berkaitan dengan dua peristiwa pembakaran pintu gereja di Bantul dan Purworejo, ia mengimbau masyarakat agar tidak terprovokasi. Upaya yang telah dilakukan TNI, kata dia, yakni mengusahakan agar peristiwa serupa tidak berkembang ke wilayah lain. "Danrem dan Dandim sudah diperintahkan untuk melakukan pendekatan dengan seluruh tokoh agama," tukasnya.
Para pimpinan wilayah tersebut, kata dia, diharapkan bisa melakukan pendekatan agar tidak terpancing dengan peristiwa yang terjadi. Sebelumnya, pada Senin pagi (20/7) pintu GKJ Tlepok diketahui telah dibakar oleh orang tidak dikenal. Peristiwa itu pertama kali diketahui pendeta GKJ Ibnu Prabowo (57).
"Sekitar pukul 05.30 WIB sepulang dari berolahraga pagi, kami mencium bau bensin dan melihat kondisi pintu depan gereja sudah terbakar," ungkapnya
Selain pintu depan gereja terbakar, pihaknya juga mendapati pintu sebelah barat gereja terbakar. Ibnu juga menemukan secarik kertas di pojok kiri depan gereja bertuliskan sebuah ancaman.