Ahad 19 Jul 2015 14:41 WIB

PB HMI Kecam Pembakaran Masjid Tolikara

Ketua Umum PB HMI M Arief Rosyid Hasan
Foto: Dokumentasi pribadi
Ketua Umum PB HMI M Arief Rosyid Hasan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hari Raya Idul fitri merupakan hari kemenangan serta hari kebahagiaan bagi seluruh umat Islam di penjuru dunia. Tidak terkecuali di Indonesia yang memiliki masyarakat Muslim terbesar di dunia.

Namun berbeda dengan halnya dengan masyarakat Muslim di Kabupaten Tolikara, Papua. Menurut Informasi dari beberapa sumber langsung di Papua, pada Jumat (17/7) bertepatan dengan 1 Syawal 1436 H telah terjadi penyerangan terhadap masyarakat Muslim di Tolikara Papua yang tengah melaksanakan ibadah Shalat Idul Fitri di masjid. Selanjutnya para jamaah masjid dilempari serta membakar seluruh bangunan masjid.

Atas kondisi ummat Muslim di Kabupaten Tolikara tersebut Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) menyatakan rasa prihatin yang mendalam. Pasalnya tindakan biadab tersebut telah  meninggalkan luka serta menciderai toleransi bukan saja bagi umat Islam tetapi bagi seluruh umat beragama yang ada di Indonesia.

Merespons hal tersebut, PB HMI yang ditulis langsung ketuanya M Arief Rosyid Hasan menyatakan sikap :

1.Mengecam tragedi penyerangan dan pembakaran masjid oleh Umat GIDI di Kabupaten Tolikara, Papua.

2.Mendesak Pemerintah serta Aparat Kepolisian untuk segera hadir memberi rasa aman bagi masyarakat muslim di Tolikara serta segera menangkap para aktor utama dari tindak melanggar hukum trsbt.

3.Mendesak Pemerintah untuk mengevaluasi setiap daerah pemekaran dengan tidak hanya mengejar pertumbuhan daerah tapi juga kesiapan sumber daya manusia. Apa yang terjadi di Kabupaten Tolikara adalah cermin kegagalan Pemerintah dalam melakukan pemekaran.

4.Mendesak Pemerintah untuk mengambil langkah terukur, sistematis dan massif terhadap setiap upaya menghancurkan hidup rukun antar ummat beragama di Indonesia.

5.Mengimbau kepada seluruh Umat Islam agar menahan diri dan tidak terprovokasi atas perilaku sesat umat GIDI di Kabupaten Tolikara, Papua.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement