Ahad 19 Jul 2015 04:40 WIB

Sebagian Juru Foto Jam Gadang Gigit Jari Tahun Ini

Jam Gadang.
Foto: Republika/Subarkah
Jam Gadang.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU, RIAU -- Sejumlah usaha fotografi yang menjual jasanya pada para pengunjung di kawasan wisata Jam Gadang Bukittinggi, Provinsi Riau, mengaku gigit jari karena omzet mereka turun hingga 50 persen pada Idul Fitri 1436 Hijriah.

"Beda dengan Idul Fitri tahun sebelumnya, pada 2015 ini tidak ramai pesanan dari wisatawan yang ingin diabadikan di depan Jam Gadang, bahkan kami pun bisa duduk-duduk sambil ngobrol karena menurunnya pengunjung," kata Mulyadi (35), di lokasi wisata Jam Gadang, Bukittinggi, Sabtu (18/7).

Menurut Mulyadi bapak dua anak mantan atlet binaraga Sumatera Barat itu, pada Idul Fitri hari pertama omset yang didapat hanya Rp 500.000, bahkan pada Idul Fitri hari kedua ini juga tidak jauh beda.

Ia mengatakan, kendati dia sudah menawarkan jasa foto pada pengunjung dengan mendatangi mereka satu persatu, namun hanya satu dua orang saja yang mau berfoto.

"Penurunan omset jasa foto di Jam Gadang antara lain lebih karena bertepatan dengan masuknya tahun ajaran baru, sehingga orang tua lebih memilih mudik ke rumah saudara dan famili ketimbang pergi ke objek wisata," katanya.

Padahal, katanya, tahun 2014 selain wisatawan lokal dan nusantara juga sebelumnya wisman berasal dari Malaysia paling banyak mengisi libur Idul Fitri di Jam Gadang.

Diakui Febri (29) --yang sudah membuka usaha jasa fotografi sejak 2011 itu-- bahkan pada area taman Jam Gadang ini untuk bergerak jalan saja susah karena pngunjung padat sekali. Begitu pula dengan minat wisatawan untuk berfoto tinggi dan mereka terpaksa mengantri.

"Pada saat siang seperti ini, kami bisa memperoleh omset Rp1 juta lebih, dan terus kewalahan melayani permintaan berfoto pengunjung," kata Febri, yang mengaku susah menyelesaikan makan siang karena permintaan wisatawan begitu ramai.

Demi mengais rejeki, kata Febri lagi, terpaksa acara makan disatukan saja dengan makan malam. Selain itu kita juga terpaksa menolak wisatawan untuk menunda esok harinya karena kewalahan melayani mereka.

Usaha jasa foto yang ditawarkan, untuk berbagai ukuran kini mulai dari 5 R, 6R,12 Ri,24 R berkisar Rp 20 ribu hingga Rp 300 ribu, atau tergantung negosiasi dengan konsumen. "Untuk ukuran kecil bisa dua menit selesai dan ukuran 24 R 30 menit," katanya.   

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement