Sabtu 18 Jul 2015 16:21 WIB

PGI Kecam Keras Pembubaran Shalat Id di Tolikara

Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) memberikan pernyataan terkait kerusuhan di Tolikara, di kantor PGI, Salemba, Jakarta, Sabtu (18/7).
Foto: PGI
Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) memberikan pernyataan terkait kerusuhan di Tolikara, di kantor PGI, Salemba, Jakarta, Sabtu (18/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia menyesalkan aksi kekerasan yang terjadi saat sejumlah umat Islam sedang beribadah Shalat Ied di Karubaga, Ibu Kota Kabupaten Tolikara, Provinsi Papua pada Jumat pagi (17/7).

Ketua Umum PGI Henriette Hutabarat-Lebang di Jakarta, Sabtu, mengatakan bahwa peristiwa tersebut menodai kekhusukan umat Muslim dalam merayakan Idul Fitri.

"Karena itu, PGI mengecam keras terjadinya pembubaran Shalat Ied dan pembakaran rumah ibadah yang dalam hal ini Masjid. Peristiwa ini amat memprihatinkan karena tidak mencerminkan semangat kerukunan yang terus ditumbuhkan bersama di Tanah Air," kata Henriette.

Menurut dia tindak kekerasan dalam bentuk dan alasan apapun tidak dibenarkan perbuatannya karena melukai citra bangsa Indonesia yang menjunjung tinggi persatuan dalam keberagaman.

"Indonesia adalah negara kesatuan, sehingga untuk memelihara keutuhan itu tidak boleh ada satu kelompok pun yang mengkapling satu daerah tertentu sebagai daerahnya. Setiap WNI punya hak untuk hidup dan bebas menjalankan ibadahnya," tambanya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement