REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menyebutkan melemahnya ekonomi saat ini tidak mempengaruhi euforia mudik masyarakat.
"Saya kira karena kebutuhan orang mudik saja daya belinya tinggi jadi sepertinya nggak pengaruh pelemahan ekonomi," kata Jonan di rumah dinas Menko Maritim Indroyono Soesilo di Kompleks Pejabat Tinggi Negara Widya Chandra Jakarta, Jumat (17/7).
Jonan menjelaskan, sekitar 11.358 juta penduduk di Indonesia melakukan mudik pada Idul Fitri tahun ini. Dari jumlah tersebut, para pemudik paling banyak menggunakan moda transportasi bus.
Dalam periode H-15 hingga H-1 jumlah pemudik dengan angkutan darat yaitu bus, mencapai 3,3 juta. Untuk angkutan udara 3,1 juta pemudik, kereta api 2,8 juta pemudik, angkutan penyeberangan 1,5 juta dan angkutan laut 658 ribu.
Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu, jumlah pemudik meningkat 10 persen dengan rincian pesawat udara naik empat persen, penyeberangan naik tiga persen, dan laut naik dua persen lebih. Sedangkan kendaraan pribadi turun tiga persen.
Jumlah pemudik dengan angkutan darat yang meningkat ini, Jonan menyebutkan karena banyaknya mudik gratis yang digelar berbagai pihak. Ia sendiri sangat mengapresiasi adanya mudik gratis tersebut, karena mengurangi pemudik dengan sepeda motor yang dari segi keamanan riskan untuk perjalanan jauh.
"Angkutan darat naik karena ada mudik gratis. Bagus kalau banyak mudik gratis jadi berkurang yang naik motor," ujarnya.