Jumat 17 Jul 2015 18:25 WIB

Makna Lebaran Bagi Anies Baswedan

Rep: C38/ Red: Angga Indrawan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lebaran identik dengan mudik, kembali pulang ke kampung halaman. Tak hanya kembali ke fitrah, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan, menilai lebaran sebagai momentum kembali ke keluarga.

“Ramadhan itu adalah bulan belajar, bulan tempat kita berlatih, menyegarkan kembali karakter budaya yang ditanamkan lewat agama. Kalau buat dunia pendidikan, inilah ekuivalensi antara pendidikan dengan bulan Ramadhan,” kata Mendikbud Anies Baswedan kepada Republika di sela-sela open house, Jumat (17/7).

Anies menilai lebaran di Indonesia memiliki nuansa budaya yang luar biasa. Idul Fitri tak saja dilihat sebagai hari kembali ke fitrah, tapi, lanjutnya, juga dipandang sebagai hari kembali ke keluarga.

Menurut Anies, budaya itu tidak akan ditemui di negara-negara lain. Kalau  datang ke Makkah, tutur Anies, jamaah langsung kembali ke tempat masing-masing setelah shalat Id. Tapi, tidak demikian di Indonesia. Setelah sholat Ied, semua kembali ke keluarga masing-masing.

Anies menambahkan, entah itu keluarga dalam artian biologis maupun keluarga dalam artian persahabatan. Ada tradisi halal bi halal, berkumpul di tempat keluarga, atau mengunjungi sanak saudara. Anies mengatakan, inilah sisi menarik dari ritus lebaran di Indonesia.

"Hanya di Indonesia, kembali ke fitrah itu diikuti dengan kerendahan hati yang luar biasa untuk meminta maaf. Jutaan orang rela repot-repot untuk kembali ke keluarganya. Itu sebuah fenomena budaya yang luar biasa,” kata Anies.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement