REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Kebakaran Rumah bedeng pemulung di Kelurahan Pekayon Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, mengalami kerugian materi berjumlah Rp 700 juta.
"Kerugian yang saya alami sekitar Rp 700 juta-an," kata salah satu bos pemulung Isad bin Tama (33) kepada Republika, Rabu (15/7).
Barang yang tidak bisa diselemamatkan oleh Isad adalah televisi, mesin cuci, pakaian, perabotan rumah tangga, surat-surat, dan asuransi dari prudential, serta ATM BCA yang ia miliki. "Kalau dompet aman, pokoknya saya selamatkan keluarga dulu," katanya.
Selain itu, barang bekas bernilai jual milik Isad yang juga ikut terbakar adalah ember plastik 80 ton, kardus 7 ton, Duplek 10 ton, plastik daun atau kresek 60 ton, serta Rp 4 juta dari kertas. "Kalau dari kardus, per minggu bisa menghasilkan Rp 6 juta," jelasnya.
Isad mengaku belum tahu apa penyebab kebakaran yang terjadi pada rumahnya dan tempat tinggal anak buahnya tersebut. Pada saat kejadian, ia sedang memilah-milah plastik di belakang rumahnya. "Tahu-tahu api sudah besar aja di belakang, awalnya dari gudang plastik, tiba-tiba besar aja, dan saya kaget," jelasnya.
Menurutnya, pada saat kejadian ia masih sempat membangunkan saudaranya dan seandainya saat itu keluarganya tidur semua pasti ada korban. "Alhamdulillah selamat semua, motor sama mobil juga berhasil diselamatkan, yaitu motor Vixion, Mio, Scoppy, dan mobil Carry," jelasnya
Dia menjelaskan, dari 20 bedeng yang ada, hanya 9 bedeng yang terisi dan satu bedeng ada 4 keluarga. Ia sendiri tinggal bersama istrinya, Ibih (29) beserta ketiga anaknya, Rasyim (15), Irfan (10), Najwa (2). "Rencana saya hari minggu ini mudik, dua hari setelah lebaran lah, tapi karena ini jadi batal mudik semua, karena barang-barang habis semua," katanya.