Selasa 14 Jul 2015 22:09 WIB

TKW Korban Penyiksaan di Arab Saudi Segera Dipulangkan

 Tenaga Kerja Wanita (TKW) (ilustrasi)
Tenaga Kerja Wanita (TKW) (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Dua orang tenaga kerja wanita (TKW) asal Sukabumi, Jawa Barat yang menjadi korban penyiksaan majikannya di Arab Saudi, rencananya segera dipulangkan dalam waktu dekat ini.

"Kedua TKW itu yakni Papat Fatimah warga Kampung Leles RT 01 RW 16, Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi dan Masitoh binti Ajnadin Jamal asal Kota Sukabumi," kata Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia Jawa Barat Jejan Nurjanah di Sukabumi, Selasa (14/7).

Menurutnya, Papat diberangkatkan ke Arab Saudi untuk menjadi TKW oleh PT Safari Amal Sejati Jakarta pada 2009 lalu, selama kerja di majikannya pahlawan devisa ini kerap mendapatkan tindakan tidak manusiawi dari majikannya seperti disiksa dan sama halnya seperti Masitoh yang juga korban kekejaman sang majikan, namun untuk alamat lengkapnya di Sukabumi masih ditelusuri SBMI.

Keduanya saat ini sudah berada di tempat penampungan KBRI Riyadh, Arab Saudi dan akan langsung dipulangkan setelah proses pembayaran gaji dan hak-hak lainnya dari majikan terpenuhi, karena keduanya hingga kini belum menerima gaji selama bekerja di majikannya.

"Kasus ini sebenarnya sudah kami proses sejak tahun lalu, namun karena ada beberapa administrasi yang belum lengkap dan menunggu haknya diberikan oleh majikannya sehingga kepulangan mereka menjadi tertunda," jelasnya.

Jejen mengatakan, keluarga Papat sering melapor bahwa pahlawan devisa ini kerap disiksa oleh majikannya dan Masitoh juga sering mendapatkan perilaku tidak manusiawi dari majikannya selama 17 tahun bekerja di Arab Saudi seperti disekap di sebuah gudang di rumah majikannya dengan makanan dan minuman yang sangat minim.

"Informasinya baik majikan Papat dan Masitoh sudah diproses secara hukum oleh pihak berwenang negara itu, diharapkan Kerajaan Arab Saudi bisa memberikan sanksi tegas dan berat agar tidak ada lagi TKI atau TKW yang menjadi korban penyiksaan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement