REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Sleman, Purwanto menyampaikan, jumlah produksi sampah pada Hari Raya Idul Fitri berpotensi meningkat sebanyak lima persen dari yang biasanya sebesar 3.900 meter kubik per hari.
"Naiknya sedikit, hanya sekitar lima persen. Yang meningkat biasanya sampah non organik. Seperti plastik dan kertas," tutur Purwanto, Senin (13/7).
Ia menuturkan, tempat yang akan banyak menghasilkan sampah seperti masjid atau lapangan untuk shalat ied. Adapula tempat-tempat umum yang dikunjungi orang, seperti rumah sakit dan lokasi wisata.
Maka itu untuk menjaga lingkungan, BLH akan tetap menyelenggarakan aktivitas kebersihan pada saat libur lebaran. Di antaranya dengan mengerahkan petugas penyapu jalan sebanyak 57 orang, petugas angkut 58 orang, dan sejumlah petugas pemilah sampah.
"Mereka akan bekerja dengan shift pagi dan sore," kata Purwanto.
Adapun tempat prioritas operasi kebersihan adalah lokasi shalat Idul Fitri dan pusat kesehatan. Baik rumah sakit maupun Puskesmas. Guna mengangkut sampah yang ada, BLH akan mengaktifkan 32 unit kendaraan pengangkut sampahnya.
Purwanto mengemukakan, sebtulnya BLH memiliki 37 kendaraan angkut. Namun lima di antaranya sudah tidak dapat beroperasi karena rusak. Walau begitu, menurutnya hal tersebut tidak akan mengganggu penyelenggaraan kebersihan di Sleman.
Sebelumnya Bupati Sleman, Sri Purnomo juga menyampaikan bahwa BLH akan terus beroperasi selama libur lebaran. Hal tersebut dilakukan untuk menciptakan Kabupaten Sleman yang bersih dari sampah. Mengingat saat Idul Fitri produksi sampah di masyarakat justru meningkat.
"Agar Sleman tetap bersih, BLH akan tetap bertugas saat libur lebaran nanti," katanya.
Selain BLH, Sri mengatakan unit pelaksana teknis (UPT) lain turut bertugas saat libur hari raya nanti. Seperti Pemadam Kebakaran (Damkar). Menurut Sri, semua petugas akan bekerja berdasarkan shiftnya masing-masing.