Jumat 10 Jul 2015 20:28 WIB

Lima Bandara Ditutup Akibat Abu Vulkanik Raung

Rep: RR Laeny Sulistyawati/ Red: Yudha Manggala P Putra
Lava pijar dan asap solfatara menyembur dari Gunung Raung terlihat dari Desa Sumber Arum, Songgon, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (4/7)
Foto: Antara
Lava pijar dan asap solfatara menyembur dari Gunung Raung terlihat dari Desa Sumber Arum, Songgon, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (4/7)

REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Aktivitas vulkanik Gunung Raung di perbatasan Kabupaten Banyuwangi, Bondowoso dan Jember, Jawa Timur, masih tinggi mengakibatkan lima bandara terpaksa ditutup, Jumat (10/7).

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, sebaran abu vulkanik ke timur-tenggara dari kawah Gunung Raung telah menyebabkan lima bandara ditutup.

“Berdasarkan berdasarkan Notice to Airmen (Notam) yang dikeluarkan oleh Dirjen Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan maka 5 bandara yang ditutup yaitu Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali; Bandara Internasional Lombok; Bandara Selaparang, Lombok; Bandara Blimbingsari, Banyuwangi; dan Bandara Notohadinegoro, Jember,” katanya, Jumat (10/7).

Bandara I Gusti Ngurah Rai mengalami penutupan mulai tanggal 10-7-2015 jam 09.25 Wita sampai dengan jam 21.30 Wita. Notam penutupan bandara akan terus diperbaharui menyesuaikan perkembangan penyebaran debu vulkanik dari Gunung Raung.

Dia menambahkan, di Banyuwangi terjadi hujan abu tipis di Kecamatan Wongsorejo, Desa Telemung dan Bulusari Kecamatan Kalipuro, dan Desa Tamansari, Kecamatan Licin. Dia menambahkan, sap putih-kelabu di Gunung Raung hingga Jumat hari ini masih terpantau ada.

Tekanan lemah-sedang, dan erupsi berupa letusan abu dan lontaran material pijar yang disertai suara gemuruh. Tinggi asap disertai abu vulkanik 400-500 meter ke arah tenggara. Terdengar suara dentuman-gemuruh lemah-kuat.

Berdasarkan seismik tremor menerus dengan amplitudo 6-32 mm, dimana dominan 29 mm. Tremor yang menerus ini mengindikasikan adanya pergerakan fluida atau magma encer dari bawah Kawah Gunung Raung.

“Status masih Siaga (level III). Di dalam radius 3 km dinyatakan sebagai zona terlarang karena berbahaya terkena lava pijar,” katanya.

Pihaknya tidak dapat diprediksi kapan erupsi berakhir. Tipe erupsi Gunung Raung adalah gunung strombolian yaitu gunungapi yang letusannya mengeluarkan lava yang cair tipis, tekanan gas yang sedang, dan letusannya mengeluarkan material padat, gas, serta cairan. 

Umumnya letusan ini tidak terlalu kuat, namun bersifat terus menerus, dan berlangsung lama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement