REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan mencatat, setidaknya ada 3.000 calon penumpang yang terpaksa tertahan di Bandara Internasional Ngurah Rai Denpasar, Bali.
Direktur Navigasi Penerbangan Kementerian Perhubungan Novie Riyanto Raharjo menyebutkan, penumpukan ini adalah estimasi untuk penumpukan akibat pembatalan penerbangan seluruh maskapai dari dan menuju Denpasar pada Jumat (10/7).
Novie menyebutkan, sejumlah penerbangan ke Denpasar terpaksa dialihkan ke bandara Lombok, selama kapasitas pesawat sesuai dengan fitur bandara di Lombok.
"Yang kita lakukan adalah menginformasikan sebaik-baiknya kepada penumpang agar penumpang tidak menumpuk. Jadi kami bilang ke maskapai agar mereka koordinasi dengan penumpang agar tidak menumpuk," jelas Novie, Jumat (10/7).
Novi melanjutkan, pihak nya belum bisa memprediksi hingga kapan penutupan bandara akan dilakukan. Menurut dia, kejadian yang berlangsung saat ini murni bencana alam yang tidak bisa diprediksi.
Terkait dengan penumpukan penumpang, Novi menyebutkan solusi satu-satunya adalah dengan mengalihkan moda transportasi. Pemerintah pusat, lanjutnya, akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk menyerukan moda transportasi lain yang bisa mengakomodasi penumpang.
Kementerian Perhubungan juga mengimbau kepada seluruh maskapai yang terdampak erupsi Gunung Raung untuk segera melayani penumpang yang ingin melakukan pengembalian tiket atau perubahan jadwal.