REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Humas PT Angkasa Pura I Bandara Ngurah Rai, Bali, Shively mengatakan seluruh penerbangan baik keberangkatan maupun kedatangan di bandaran itu pada Jumat (10/7) ditutup hingga pukul 21.30 Wita. Hingga kini pihaknya juga masih menghitung berapa penerbangan yang akan dibatalkan.
"Kami masih collect datanya," ucapnya kepada Republika.
Shively menjelaskan penutupan bandara dilakukan setelah pihaknya berkoordinasi dengan International Air Navigation (Airnav), terkait dampak vulkanik aktivitas Gunung Rawung. Dan terkait hal itu telah dikeluarkan Notam yang menyebutkan penerbangan di Bandara Ngurah Rai Bali ditutup hingga 21.30 wita.
Pemberitahuan penutupan Bandara Ngurah Rai teah disampaikan Airnav ke seluruh Bandara di dunia, termasuk ke seluruh maskapai penerbangan. Sehingga mereka tahu dan bisa mengantisipasi, apa yang harus dilakukan.
"Misalnya kalau yang sudah terbang, mereka bisa membelokkan penerbangan ke bandara lainnya, seperti ke Singapura atau yang lain," katanya.
Menurutnya, untuk mengatasi kondisi terjadinya penumpukan penumpang di Bandara Ngurah Rai, PT AP I Bandara Ngurah Rai mengadakan rapat dengan maskapai yang ada. Dengan demikian sebutnya, para penumpang bisa mengantisipasi apa yang harus mereka lakukan.
"Ini sedang dibahas terus jalan keluarnya," ujarnya.