REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden telah mengesahkan untuk menaikan APBN 2015 pada sektor pariwisata Indonesia menjadi sebesar 5 Triliun. Naiknya APBN ini bertujuan untuk menarik wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia.
Naiknya APBN 2015 sangat signifikan, sebelumnya APBN pariwisata hanya sebesar 1,3 Triliun. "APBN untuk tahun ini sebesar 5 Triliun, adapun alokasi dana tersebut yaitu 4 Triliun untuk wisman dan 1 Triliun untuk wisatawan dalam negeri," ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya ketika diskusi bersama wartawan di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan Rabu (8/7).
Bentuk realisasi dari APBN tersebut terlihat pada keseriusan pemerintah Indonesia menarik perhatian wisatawan mancanegara, dengan cara bebas visa. Dengan adanya kebijakan bebas visa tersebut akan diharapkan mampu meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia yang tahun ini menargetkan sebanyak 10 juta wisman.
Pemerintah Indonesia telah menambahkan negara yang bebas visa kunjungan menjadi 30 negara. "Sebelumnya ada 15 negara terlebih dahulu yang kami beri bebas visa yaitu Thailand, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Philipina, Chili, Maroko, Peru, Vietnam, Ekuador, Kamboja, Laos, Myanmar, Hongkong dan Maroko," papar Menpar Arief.
Adapun 30 negara yang pemerintah Indonesia beri bebas visa terdiri dari RRT, Rusia, Korea Selatan, Jepang, Amerika Serikat, Kanada, Selandia Baru, Mexico, Inggris, Jerman, Perancis, Belanda, Italia, Spanyol, Swiss, Belgia, Swedia, Austria, Denmark, Norwegia, Finlandia, Polandia, Hungaria, Ceko, Qatar, UEA, Kuwait, Bahrain, Oman dan Afrika Selatan.