Rabu 08 Jul 2015 15:38 WIB

Panglima TNI Ingin Kuatkan AL dan AU

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Wapres Jusuf Kalla (kanan) berjabat tangan dengan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (kiri) usai pelantikannya di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (8/7).
Foto: Antara/Yudhi Mahatma
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Wapres Jusuf Kalla (kanan) berjabat tangan dengan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (kiri) usai pelantikannya di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (8/7).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Panglima TNI yang baru, Jenderal Gatot Nurmantyo, ingin menguatkan posisi Angkatan Laut (AL) dan Angkatan Udara (AU). Hal ini demi mendukung visi-misi Presiden Jokowi yang ingin menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

"Tidak ada alternatif lain, harus mengembangkan dan menguatkan TNI AL dan AU. Karena dengan demikian maka seluruh wilayah nusantara ini bisa terpantau," katanya usai dilantik di Istana Negara, Rabu (8/7).

Untuk menguatkan matra AL dan AU tersebut, Gatot berpendapat TNI harus menambah alutsista, yakni kapal selam dan pesawat. Menurutnya, Presiden Jokowi telah menginstruksikan agar semua pengadaan alutsista harus dalam kondisi baru.

Di samping fokus menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia, Gatot juga menambahkan pihaknya akan terus melakukan diplomasi militer dengan negara-negara di Asean. Dia menilai, koordinasi dengan militer dari negara-negara tetangga sangat penting untuk mewujudkan situasi regional yang kondusif.

"Latihan yang dilakukan selama ini adalah latihan antarnegara. Saya akan menyarankan gabungan antarnegara Asean latihan bersama-sama. Sehingga prajurit yang terendah dan teratas selalu berinteraksi bersama," kata mantan Kepala Staf TNI AD tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement