REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI mendapatkan opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) dari Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) RI atas LKPD DKI 2014. Hasil itu membuat Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama geram dan menuding BPK sengaja menyerangnya.
"Periksa saja, kalau perlu bikin sampai Ahok bisa masuk penjara. Tapi saya akan menuntut seluruh kabupaten, Kota, Provinsi se-Indonesia dasar periksanya sama," katanya di Balai Kota Jakarta, Selasa (7/7).
Bahkan, Ahok menyebut BPK adalah tuhan dengan hasil auditnya itu. "Takut dong, BPK kan yang maha kuasa. Tuhan maha kuasa di Indonesia," ujar Ahok.
Tidak lama, tudingan Ahok ini mendapat tanggapan dari netizen. Tweeps mengecam Ahok melalui tanda pagar #AhokKelaut yang kemudian sempat menjadi trending topic di Twitter.
"Ternyata malam ini #AhokKelaut jadi salah satu trending topic," tulis Akmal Sjafril melalui akun @malakmalakmal dengan diakhiri simbol senyum.
Dimas Prakoso Akbar melalui akun @dimasprakbar menyinggung jika Ahok menjadi seorang presiden. "Kalau Ahok jadi presiden lantas BPK dibubarkan? Ya mendingan kirim #AhokKelaut sebelum ahok jd presiden," tulisnya.
"Maaf baru merapat ke twitland, okelah kalo begitu...demi bangsa dan negara Republik Indonesia #AhokKelaut," tulis Mohammad faisal melalui @cubby_ghum.
Sementara, Yudistira dengan akun @yudissejahtera membandingkan sikap Ahok dengan kepala daerah lainnya. "GUBERNUR LAIN dpt tinjauan dr BPK gaada yg koar2 dan giring opini. Itu hanya terjadi pd gubernur jakarta saat ini #AhokKelaut," tulisnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
