Rabu 08 Jul 2015 03:40 WIB

Wabah 'Tetelo' Serang Unggas di Tapanuli Utara

ilustrasi
Foto: REUTERS
ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, TARUTUNG -- Dinas Perikanan dan Peternakan Tapanuli Utara melaksanakan vaksinasi ternak unggas milik masyarakat untuk mengantisipasi wabah "tetelo" yang mulai menyebar.

"Penyakit tetelo yang dalam istilah daerah ini disebut 'peok' muncul oleh faktor cuaca. Keberadaan cuaca yang tidak menentu belakangan ini akan menyebabkan unggas rentan diserang penyakit," kata Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Tapanuli Utara Longgos Pandiangan di Tarutung, Selasa (7/7).

Menurut dia, ternak unggas tidak akan tahan terhadap kondisi perubahan iklim dan cuaca, terutama pada kondisi cuaca yang ektrem.

Untuk itu, demi menghindarkan penyakit tetelo dari unggas, pemilik ternak harus tetap menjaga kebersihan kandang, menyemprot desinfektan, bahkan melakukan vaksinasi ternak jika diperlukan.

"Penyemprotan desinfektan serta melakukan vaksinasi kepada unggas seperti ayam dan bebek yang selamat dari wabah, harus segera dilakukan. Sebab, hal tersebut akan meningkatkan imunitas ternak sehingga kebal terhadap virus tetelo," katanya.

Ia mengatakan, jika ternak unggas terserang dan mati, maka pengantisipasian penyebaran wabah harus dilakukan dengan pembersihan lokasi serta melakukan penyemprotan minimal tiga kali seminggu agar virus tersebut mati.

Salah seorang pemilik ternak unggas F boru Simorangkir mengatakan, dirinya sangat mengapresiasi langkah pengantisipasian wabah tetelo yang dilakukan Dinas Perikanan dan Peternakan Tapanuli Utara tersebut.

"Memang, akibat serangan penyakit peok (tetelo) itu, tiga ekor ayam dan dua ekor bebek saya mati secara mendadak dalam kurun waktu seminggu. Sebelum mati ternak tersebut tidak mau makan, lemas, serta kotorannya berwarna putih dan hijau," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement