REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Pengelola Terminal Bus Bulu Pitu Purwokerto menyiapkan bus cadangan untuk mengantisipasi melonjaknya penumpang yang tidak bisa diangkut dengan bus reguler. Meski demikian, Kasubag TU UPT Terminal Bus Bulu Pitu, Bagus Panuntun, menyatakan jumlah bus cadangan yang disiapkan tidak terlalu banyak.
''Kami hanya menyiapkan 10 armada bus cadangan yang sebagian besar kami ambil dari bus pariwisata. Armada bus cadangan ini hanya untuk mengantisipasi lonjakan penumpang pada saat arus mudik dan balik. Karena itu, pengoperasiannya hanya melihat situasi. Kalau dibutuhkan maka akan kita operasikan, kalau tidak ya tidak,'' katanya, Selasa (7/7).
Dia menyebutkan, jumlah armada yang selama ini melayani trayek di terminal Purwokerto, sudah cukup banyak. Untuk armada bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) tercatat sebanyak 108 unit, bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) sebanyak 581 unit, angkot/angkudes sebanyak 988 unit, taksi sebanyak 120 armada serta angkutan antar jemput sebanyak 101 unit.
Menurutnya, jumlah armada reguler tersebut dinilai masih akan mencukup kebutuhan angkutan penumpang selama masa mudik dan balik Lebaran, karena dari tahun ke tahun jumlah pemudik yang menggunakana angkutan bus angkutan umum cenderung stagnan bahkan mengalami penurunan.
''Kebanyakan pemudik, lebih suka memanfaatkan angkutan mudik gratis yang banyak diselenggerakan pihak swasta dan pemerintah atau menggunakan sepeda motor,'' jelasnya.
Peningkatan frekuensi perjalanan angkutan umum, menurutnya, baru terlihat pada saat arus balik. ''Pada saat arus balik inilah, kira biasanya akan mengoperasikan bis cadangan yang ada,'' katanya.
Sementara untuk kelancaran arus mudik dan balik di wilayah Banyumas, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dinhubkominfo) setempat telah menyiapkan tiga jalur alternatif. Tiga jalur alternatif yang direkomendasikan terdiri dari jalur antara Legok-Pasiraman-Cilongok, Karangbawang-Lumbir, dan Kaliori-Patikraja.
''Kondisi jalan di ketiga jalur alternatif itu dalam kondisi baik dan nyaman untuk dilalui,'' kata Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Dinhubkominfo Banyumas Agus Sri Yono.
Menurut dia, ketiga jalur alternatif tersebut bisa digunakan untuk mengurai kemacetan di jalur utama. Seperti jalur alternatif Legok-Pasiraman-Cilongok, akan mengurai kemacetan di wilayah jalur tengah antara Bumiayu dan Ajibarang. Jalur alternatif Karangbawang-Lumbir dapat digunakan jika ada gangguan di jalur selatan.
Sedangkan jalur alternatif Kaliori-Patikraja, untuk mengatasi kemacetan jalur antara Patikraja-Purwokerto dan Banyumas-Sokaraja-Purwokerto.
Dia juga menyebutkan, untuk masa arus mudik dan balik Lebaran kali ini, ada dua titik jalur yang perlu diwaspadai bisa terjadi kemacetan parah. Antara lain di ruas jalur selatan antara Banyumas Yogyakarta dan jalur tengah antara Ajibarang-Tegal.
''Dua jalur ini yang perlu diperhatikan. Apalagi setelah tol Cipali beroperasi, sehingga jumlah kendaraan yang melintas di jalur tengah Tegal-Ajibarang kemungkinan akan mengalami peningkatan,'' jelasnya.