REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi III DPR, Arsul Sani, menyarankan panitia seleksi (pansel) diminta menjelaskan parameter setiap tahapan seleksi calon pimpinan (capim) KPK. Penjelasan parameter dinilai penting untuk menjaga transparansi seluruh proses seleksi capim KPK.
"Jika seleksi capim KPK dibagi menjadi beberapa tahap, sebaiknya parameter seleksi masing-masing tahap harus dijelaskan. Sebab, seleksi capim saat ini lebih banyak menggunakan parameter kualitatif, bukan kuantitatif," tegas Arsul ketika dihubungi ROL, Selasa (7/7).
Jika demikian, kata dia, pansel harus segera menjelaskan parameter kualitatifnya. Tujuannya, agar semua capim memahami secara jelas apa dan bagaimana tolok ukur penyeleksian mereka.
"Dengan demikian, mereka tidak akan bertanya-tanya atau menduga beberapa kemungkinan jika pada akhirnya tidak lolos ke tahap yang selanjutnya. Penjelasan juga penting untuk menjaga transparansi proses seleksi sampai akhir," lanjut Arsul.
Ia menilai, parameter tahapan seleksi capim juga perlu dijelaskan kepada masyarakat. Penjelasan penting diberikan mengingat publik juga diminta memberikan evaluasi terbuka kepada 194 kandidat capim KPK.
Seperti diketahui, 194 kandidat capim KPK telah dinyatakan seleksi tahap pertama pada Sabtu (4/7) lalu. Seleksi tahap kedua akan digelar Rabu (8/7) esok hari. Pengumuman hasil seleksi tahap kedua dilakukan pada 15 Juli.
Selanjutnya, kandidat capim akan menjalani tes penilaian (assesment) pada 27-28 Juli mendatang. Setelahnya, pansel akan menentukan daftar pendek (shortlist) kandidat capim KPK yang lolos seleksi tahap ketiga.