Senin 06 Jul 2015 17:27 WIB

BMKG: Dari 77 Titik Panas di Sumatra, 45 Tersebar di Riau

Titik panas. Ilustrasi
Foto: Antara
Titik panas. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru mengungkapkan, wilayah Provinsi Riau dilanda sebanyak 45 titik panas atau hot spot dari jumlah total 77 titik panas di Pulau Sumatra.

"Dari pentauan satelit Terra dan Aqua mulai dari pukul 05.00 WIB terdeteksi sebayak 77 titik panas di Sumatera, 45 titik panas diantaranya berada di Riau," terang Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Pekanbaru, Slamet Riyadi di Pekanbaru, Senin (6/7).

Ia berujar, titik panas yang mendera Bumi Lancang Kuning tersebut tersebar di kabupaten seperti di Pelalawan sebanyak 13 titik, kemudian Rokan Hilir dan Kampar masing-masing 10 titik.

Lalu daerah Kabupaten Bengkalis enam titik panas serta Rokan Hulu dan Siak masing-masing sama menyumbang tiga titik panas.

Selain di Provinsi Riau, kata Slamet, titik panas juga tersebar di Pulau Sumatera terutama pada lima provinsi baik di bagian Utara maupun Selatan pulau tersebut.

"Untuk titik panas di Sumatera, terdapat di Sumatera Utara sebanyak 17 titik, kemudian Sumatera Selatan lima titik, lalu Jambi dan Lampung masing-masing tiga titik dan Provinsi Bengkulu satu titik," kata dia.

Dia mengatakan, untuk saat ini wilayah Provinsi Riau sudah masuk pada musim kemarau panjang, meski masih ada peluang hujan dengan intensitas ringan dan tidak merata terutama bagian barat laut dan pesisir timur pada malam atau dini hari.

"Untuk tinggi gelombang laut daerah pesisir seperti Kabupaten Rokan Hilir, Kota Dumai dan Kabupaten Bengkalis mencapai 0,5 sampai 1 meter, sedangkan Kabupaten Indragiri Hilir dan Kabupaten Kepuluan Meranti mencapai 1,25 sampai 2 meter," bebernya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau, Edward Sanger pekan lalu menyatakan, upaya yang sedang dilakukan pihaknya dalam memadamkan titik api dengan menggunakan teknologi modifikasi cuaca (TMC) dan mulai terlihat hasilnya.

Menurut dia, penyemaian awan dengan garam yang dilakukan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) itu sudah menghasilkan hujan disejumlah wilayah pada Sabtu dini hari seperti di Kota Dumai dan Kabupaten Pelalawan.

"Jumlah titik panas juga mengalami tren penurunan, karena itu TMC makin kita gencarkan," kata Edward.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement