REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua MPR Zulkifli Hasan mengatakan posisi sebuah partai politik berada di dalam maupun di luar pemerintahan, adalah sama-sama terhormat.
"Saya sudah berkali-kali mengatakan di dalam dan di luar pemerintahan sama-sama terhormatnya. Nah, sekarang posisi PAN (Partai Amanat Nasional) berada di luar pemerintahan," katanya di Jakarta, Senin (6/7).
Sekretaris Jenderal PAN periode 2005-2010 tersebut mengimbau masyarakat fokus pada Ramadhan terlebih dahulu, setelah itu baru berbicara tentang perombakan kabinet. Zulkifli juga enggan berspekulasi mengenai nama-nama yang muncul, seperti Darmin Nasution dan Sri Mulyani, atau kemungkinan Presiden Joko Widodo merangkul PAN di kabinet.
"Kita lihat saja nanti, jangan pakai kata 'kalau-kalau'. Itu hak prerogatif Presiden. Nama-nama dari PAN belum ada, namun bagi kami di dalam dan di luar pemerintah sama," ucapnya.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Andrinof Chaniago mengatakan bahwa dirinya tidak bisa menanggapi mengenai isu perombakan kabinet. "Masak saya yang menanggapi, ga bisa dong," katanya ketika ditanya mengenai isu perombakan kabinet, terutama dari menteri-menteri yang terkait dengan tim ekonomi.
Andrinof, yang merupakan menteri nonpartai yang sebelumnya menjadi dosen ilmu politik FISIP Universitas Indonesia, juga menganggap biasa saja mengenai isu pemanggilan beberapa nama ke Istana oleh Presiden. "Datang biasa saja, Presiden sering menerima pakar buat masukan, dari berbagai aspek, termasuk ekonomi," ucapnya. Andrinof juga mengatakan nama-nama yang beredar dan sering diberitakan terkait perombakan kabinet hanyalah spekulasi.