REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Tumpukan beberapa unit lokomotif dan gerbong kereta api bekas maupun rusak yang berada di area Stasiun Sidotopo Surabaya terbakar, Ahad (5/7).
"Yang terbakar beberapa lokomotif bekas dan rusak, bahkan lokomotif itu sudah tidak bisa digunakan lagi," ujar Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasional 8 Surabaya, Sumarsono, ketika dikonfirmasi.
Menurut dia, lokomotif serta gerbong yang rusak dan telah menjadi rongsokan memang sengaja ditumpuk di Stasiun Sidotopo, namun ditempatkan di area bebas operasional sehingga tak mengganggu lalu lintas kereta api.
"Maksudnya, di lokasi penumpukan lokomotif sudah tidak digunakan operasional jalur kereta api lainnya. Memang dari dulu, setiap kereta bekas dan tidak layak pakai ditempatkan di sana untuk selanjutnya menunggu proses lelang," katanya.
Ia mengaku belum mengetahui secara pasti dan akan ditanyakan ke bagian pelelangan, apakah lokomotif dan gerbong bekas yang terbakar ini sudah masuk usulan lelang atau belum sama sekali.
"Setiap aset milik Negara yang akan dilelang harus ada izin hingga ke Menteri Keuangan. Nah, khusus di Sidotopo ini apakah sudah diusulkan atau belum, saya belum mengetahui persis," tuturnya.
Terkait kerugian, ia mengaku tidak ada karena yang terbakar adalah barang rongsokan dan sudah tidak bisa digunakan lagi. "Tidak ada kerugian sama sekali dan untuk mengetahui penyebab, kami serahkan ke petugas berwenang. Syukurlah api juga jauh dari permukiman penduduk," tukasnya.
General Manager Stasiun Sidotopo Agung Sampara kepada wartawan di lokasi kejadian menyebutkan bahwa api diduga berasal dari bagian utara yang dipenuhi rumput. "Tapi kami tak tahu apakah rumput itu ada yang membakar atau terbakar sendiri," katanya.
Sementara itu, Kasie Pencegahan dan Pengendalian Dinas Kebakaran Surabaya, Ari Bekti memastikan penyebab kebakaran memang berasal dari rembetan rumput terbakar yang radiusnya berada di 70 meter dari tumpukan lokomotif. Sebanyak delapan unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan dan petugas dari Satpol PP maupun Linmas Kota Surabaya turut mengamankan lokasi.