Ahad 05 Jul 2015 13:34 WIB

Jokowi Fokus Pengembangan Energi Terbarukan

Rep: C10/ Red: Angga Indrawan
Presiden Joko Widodo berdoa pada peringatan Nuzulul Quran di Istana Negara, Jakarta, Jumat (3/7).   (Antara/Yudhi Mahatma)
Presiden Joko Widodo berdoa pada peringatan Nuzulul Quran di Istana Negara, Jakarta, Jumat (3/7). (Antara/Yudhi Mahatma)

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT --  Potensi energi panas bumi (geothermal) di Indonesia merupakan yang terbesar di dunia. Hal tersebut lantaran Indonesia banyak terdapat gunung api. PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Area Kamojang saat ini telah menyelesaikan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Unit-5.

General Manager PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Area Kamojang, Wawan Darmawan mengatakan, Presiden Joko Widodo sangat konsen untuk meminta pengembangan energi alternatif. Salah satunya energi panas bumi. Potensi energi panas bumi di Indonesia diperkirakan bisa menghasilkan 29 gigawatt (GW).

Sementara menurut Wawan, diperkirakan energi panas bumi di Indonesia saat ini baru dimanfaat sekitar lima persen. Di PT PGE Area Kamojang ada empat unit PLTP. Pembangunan Unit - 5 telah selesai akhir bulan Juni 2015. 

"Dari Unit 5 yang baru saja selesai kami telah bisa memasok 35 megawatt arus listrik ke PLN," ujar Wawan kepada Republika, Ahad (5/7).  

Presiden Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) meresmikan PLTP Unit - 5 di PGE Area Kamojang, Garut, Jawa Barat. Melalui akun facebook pribadinya Jokowi mengatakan, perlu percepatan bauran energi yang berasal dari energi terbarukan. Menurut Jokowi, penggunaan energi fosil untuk pembangkit listrik harus mulai dikurangi.

Jokowi menegaskan, Indonesia memiliki energi panas bumi, biomasa dan bioenergi yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Tapi sampai saat ini belum tergarap maksimal. Ia menambahkan, Indonesia sebagai negeri yang masuk kategori kawasan cincin api. Sejatinya menyimpan energi panas bumi. Menurutnya hal tersebut harus disikapi sebagi berkah. 

"Kita harus mengolahnya dengan baik," ujar Jokowi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement