Sabtu 04 Jul 2015 17:19 WIB

Bus TransJakarta Terbakar, DPRD: Ahok Kerjaannya Nyalahin Orang

Rep: c11/ Red: Damanhuri Zuhri
Puluhan kendaraan melintas di samping Bus Transjakarta yang terbakar di Halte Universitas Indonesia (UI) Salemba, Jakarta, Jumat (3/7).
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Puluhan kendaraan melintas di samping Bus Transjakarta yang terbakar di Halte Universitas Indonesia (UI) Salemba, Jakarta, Jumat (3/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPRD DKI, Mohammad Taufik menilai Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama hanya bisa menyalahkan orang lain terkait peristiwa kebakaran yang terjadi pada salah satu bus TransJakarta.

Taufik mengatakan seharusnya Basuki dapat mengoreksi dari kalangan internal, dibandingkan menyalahkan operator bus TransJakarta.

"Ahok kerjaannya nyalahin orang. Itu kan berati manajemen yang bertanggung jawab, pemimpin dong yang tanggung jawab. Rakyat kan gak tahu bus siapa, tahunya PT TransJakarta," ujar politisi Gerindra ini, Sabtu (4/7).

Taufik melanjutkan, manajemen PT TransJakarta harus bertanggung jawab atas terbakarnya bus di halte UI Salemba. Taufik mengatakan PT TransJakarta tidak boleh sembarangan dalam mengoperasikan bus.

"Jangan karena murah terus sembarangan, nanti rakyat mikir naik TransJakarta sama dengan mau dibunuh. Kalau rakyat mikir begitu, gak ada yang mau, nanti percuma, sayang dong," ujar Taufik mengingatkan.

Sebelumnya, Basuki mengatakan selama ini salah satu BUMD DKI Jakarta, PT TransJakarta disandera oleh sejumlah operator bus. Sebab, banyak yang mengancam karena PT TransJakarta tak memiliki cukup bus.

"Kita disandera dari operator-operator yang tanda kutip. Mereka selalu ngancem kita gini, 'nah kalau kamu mau kandangin bus saya, kamu kurang bus nanti dimaki-maki orang'," kata Ahok sapaan akrab Basuki di Balai Kota Jakarta, Jumat (3/7).

Jumat (3/7) pagi, 08.30 bus bernomor body LRN-045 dari operator Lorena yang berkontrak dengan Transjakarta mengalami kebakaran di halte UI Salemba. Kebakaran dimulai dari kompartemen mesin yang menjalar ke body bagian belakang dari bus gandeng bermerk Komodo tersebut.

Untuk saat ini 12 bus gandeng Lorena lainnya akan dikandangkan, sebab khawatir kejadian yang akan membahayakan penumpang akan terulang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement