REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Politik di Koalisi Merah Putih (KMP) tidak tertarik ikut campur dalam rencana perombakan kabinet. Sekertaris Jenderal (Sekjen) Gerindra, Ahmad Muzani menegaskan, kader partai peserta KMP tak akan ada yang duduk di kursi Kabinet Kerja bentukan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Namun, Ketua Fraksi Gerindra di DPR RI itu mengatakan, KMP tetap akan membantu pemerintahan agar stabil. "Kalau presiden mau cari jalan keluar permasalahan selama ini, ayo sama-sama. Tapi, kami ngurusin yang di luarnya, yang di dalam-dalamnya (pemerintahan) biar mereka (partai-partai pendukung pemerintah) saja," kata Ahmad, ketika ditemui di acara buka bersama anggota fraksi Gerindra, di komplek perumahan DPR RI, Jakarta, Jumat (3/7).
Dikatakan Ahmad, KMP tetap akan berada di luar pemerintahan. Itu kata dia, agar ada kelompok pengontrol jalannya pemerintahan. Dikatakan Ahmad pula, KMP sebenarnya mendukung jika Presiden Jokowi merombak kabinetnya. Melihat, kinerja beberapa pembantu presiden yang tak maksimal. Terutama menteri-menteri terkait ekonomi.
Menurut Ahmad, KMP tidak melihat ada, alih-alih prestasi, berubahan ke arah perekonomian yang lebih baik pun nihil. Ahmad mencontohkan soal kondisi rupiah. Mata uang nasional itu tak pernah memuaskan di 10 bulan masa kepemimpinan Jokowi. "Ayo kita cari jalan keluarnya. KMP akan mendorong pe-merintah untuk lebih baik. Tapi tidak perlu ikut di pemerintahan," ujar dia.