REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta masyarakat untuk lebih bersabar menunggu pengumuman perombakan menteri dalam jajaran Kabinet Kerja.
"Soal reshuffle kan berkali-kali saya bilang tunggu-tunggu saja," kata Kalla di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (3/7).
Wapres JK berulang kali enggan menyampaikan perihal waktu dilakukannya reshuffle terhadap para menterinya yang dinilai memiliki kinerja yang kurang. Selain itu, Kalla juga menyatakan hingga kini pemerintah belum melakukan komunikasi dengan para petinggi partai politik terkait reshuffle.
Ia juga menyangkal dalam pertemuannya dengan Sekjen Golkar Versi Munas Bali, Idrus Marham kemarin siang (Kamis, 2/7) di kantor Wapres, juga turut dibahas terkait rencana reshuffle kabinet.
"Dia kan sekjen Golkar, saya kan bekas ketua Golkar. Jadi selalu diskusi saja," ucap JK.
Sebelumnya, Wapres Jusuf Kalla pernah menyampaikan reshuffle atau perombakan kabinet dilakukan untuk meningkatkan kinerja pemerintahan.
"Ya, emangnya yang di reshuffle itu orang baik. Ya tentulah gunanya meningkatkan kinerja-kinerja pemerintah, bukan masalah personal, bukan. Agar kinerja Pemerintah itu baik," kata Kalla di kantor Wapres, Jakarta, Selasa (30/6).
Lebih lanjut, JK menyebut terdapat sejumlah menteri yang memiliki kinerja yang kurang. Sehingga, para menteri itu pun dituntut dapat meningkatkan kinerja mereka.