REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Penerbangan tambahan menuju Bandara Adisutjipto, Yogyakarta akan dialihkan ke Bandara Adi Sumarmo, Solo mulai 2 - 27 Juli 2015 terkait keterbatasan sisi udara bandara tersebut.
"Sejak 2 Juli sampai 27 Juli 2015, pesawat-pesawat ke Yogyakarta yang sifatnya extra flight (penerbangan tambahan) pada jam-jam operasi dialihkan ke Solo," kata Direktur Operasi Yushan Sayuti, Jumat (3/7).
Yushan menambahkan, jika pesawat-pesawat yang diterbangkan di luar jam operasi Bandara Adisutjipto, yakni mulai pukul 06.00-21.00 WIB tetap akan didaratkan di bandara tersebut.
Dia mengatakan, upaya tersebut untuk lebih mengatur sisi udara agar cukup didarati pesawat di tengah kepadatan arus mudik Lebaran 2015 serta agar lebih memberi ruang pada terminal penumpang Bandara Adisutjipto.
"Di samping itu ada latihan militer yang tidak memungkinkan pada jam-jam operasi," katanya.
Sebagai kompensasi, dia mengatakan akan disediakan bus dan kereta api untuk para penumpang penerbangan tambahan dan tidak dipungut biaya. Yushan mengatakan, bus dan kereta api tersebut bergerak antarkedua bandara tersebut dan pemilihannya disesuaikan kepada penumpang.
"Nanti itu terserah penumpang mau menaiki bus atau kereta sesuai ketersediaannya, nanti kita sesuai dengan jadwal KA dan manajer umum kita sudah berkoordinasi dengan perusahaan otobus," katanya.
Berdasarkan catatan Direktorat Angkutan Udara Kemenhub, terdapat sembilan penerbangan tambahan dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng ke Bandara Adisutjiipto Yogyakarta, rinciannya Sriwijaya Air satu penerbangan, Citilink Indonesia dua penerbangan, Batik Air tiga penerbangan, Garuda Indonesia satu penerbangan dan Lion Air dua penerbangan.