REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama tidak akan melarang warga dari luar daerah untuk datang ke Ibu Kota. Tetapi, Basuki menekankan agar pendatang harus memiliki pekerjaan atau keahlian.
"Silakan datang ke Jakarta. Boleh bawa sanak saudara datang kesini. Asalkan mempunyai uang, pekerjaan atau minimal punya keahlian dan kemampuan untuk bekerja," kata Basuki di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (3/7).
Menurut pria yang lebih akrab disapa Ahok itu, salah satu keahlian yang diperbolehkan bagi warga pendatang yang ingin mencoba bekerja di Jakarta, yaitu pembantu rumah tangga. "Kalau memang punya keahlian untuk bekerja menjadi pembantu rumah tangga, tidak apa-apa, saya terima. Lagi pula, saya rasa kebutuhan akan pembantu di Jakarta cukup tinggi, jadi boleh-boleh saja," ujar Ahok.
Selain pembantu rumah tangga, dia juga memperbolehkan sebanyak-banyaknya wisatawan untuk datang ke Ibu Kota. Terlebih, apabila wisatawan tersebut tidak hanya datang untuk mengunjungi tempat-tempat wisata, tetapi juga membeli properti.
"Kalau datang kesini jadi turis, ya silakan, karena menyumbangkan pemasukan untuk DKI Jakarta. Apa lagi kalau sekalian membeli properti, seperti rumah atau apartemen, malah nanti akan kita kasih Kartu Tanda Penduduk (KTP)," tutur Ahok.
Mantan anggota DPR RI Komisi II itu mengungkapkan warga pendatang atau wisatawan yang membeli properti di Jakarta akan menambah pemasukan yang besar bagi ibukota, terutama dari sektor pajak. "Oleh karena itu, saya tegaskan sekali lagi, yang tidak boleh datang ke Jakarta itu adalah warga yang memang tidak punya kemampuan atau keahlian bekerja. Tapi kalau memang punya, ya silahkan saja datang," ungkap Ahok.