Jumat 03 Jul 2015 07:55 WIB

Identifikasi Korban Hercules Mulai Sulit Dilakukan

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Hazliansyah
Petugas memindahkan kantong berisi jenazah korban pesawat Hercules C-130 di Rumah Sakit Umum Pusat Adam Malik Medan, Sumatera Utara, Selasa (30/6). (Antara/Septianda Perdana)
Foto: Antara/Septianda Perdana
Petugas memindahkan kantong berisi jenazah korban pesawat Hercules C-130 di Rumah Sakit Umum Pusat Adam Malik Medan, Sumatera Utara, Selasa (30/6). (Antara/Septianda Perdana)

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Proses identifikasi terhadap korban kecelakaan pesawat Hercules C-130 di Jalan Djamin Ginting, Medan, memasuki hari keempat, Jumat (3/7). Melihat kondisi korban, proses identifikasi dengan menggunakan sidik jari maupun struktur gigi jadi sulit untuk dilakukan. 

"Secara visual kita sudah sulit mengenali korban, maka (proses identidikasi) akan mengalami perlambatan," kata Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Kapusdokkes) Polri Brigjen Pol Arthur Tampi di Rumah Sakit Adam Malik, Medan.

Arthur mengatakan, kondisi korban mulai membengkak dan sulit dikenali baik dari postur tubuh, wajah dan properti yang digunakan. 

Jika salah satu identifikasi primer itu tidak bisa dilakukan, kata dia, maka tim DVI akan mengidentifikasi jenazah melalui tes DNA. "Dan itu membutuhkan waktu lama, sehingga kami berharap pihak keluarga korban memahami," ujar jenderal bintang satu ini.

Sampel DNA akan dibawa ke Mabes Polri untuk dilakukan pemeriksaan. Setidaknya, kata Arthur, butuh waktu paling cepat 24 jam atau 48 jam untuk mendapatkan hasilnya. Bahkan, menurutnya, bisa jadi untuk mendapatkan hasil butuh waktu lebih dari itu.

Sejauh ini, 145 kantong jenazah telah diterima oleh Tim DVI. 96 di antaranya telah teridentifikasi. Polisi dan TNI juga masih menyisir lokasi jatuhnya pesawat Hercules untuk mencari kemungkinan adanya korban yang masih tertimpa puing-puing reruntuhan bangunan

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement