Kamis 02 Jul 2015 17:01 WIB

Jalur Tengah Jabar Mulus, Sedikit Bergelombang

Rep: mj05/ Red: Agus Yulianto
  Petugas dinas perhubungan provinsi Jawa Barat mempersiapkan sejumlah rambu-rambu dan pembatas jalan di Jembatan Timbang Tomo, Sumedang, Jawa Barat, Senin (29/7).   (Republika/Prayogi)
Petugas dinas perhubungan provinsi Jawa Barat mempersiapkan sejumlah rambu-rambu dan pembatas jalan di Jembatan Timbang Tomo, Sumedang, Jawa Barat, Senin (29/7). (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Menjelang mudik lebaran, jalur tengah Jabar yang menghubungkan Bandung-Cirebon, dalam kondisi mulus, tapi sedikit bergelombang. Jalur ini pun siap dipergunakan untuk arus mudik dan balik Lebaran 1436 H.

Satu beluan ke belangkan, jalur tengah Jabar ini sempat dikeluhkan para pengguna kendaraan bermotor. Pasalnya, jalur ini rusak parah sehingga badan jalannya mirip kubungan kerbau. Namun, hingga Kamis (2/7), seluruh jalur tengah sudah tidak terlihat jalanan berlubang.  

Meski begitu, belum semua bagian jalan benar-benar mulus. Sebagian jalan, seperti di sekitar Cadas Pangeran dan dekat Ciherang masih bergelombang. Permukaan jalan yang bergelombang dan tidak rata ini berpotensi membahayakan pemudik yang melewati jalan tersebut, terutama pemudik yang berkendara menggunakan sepeda motor.

Sutarda, warga Cijeruk, Kabupaten Sumedang, mengaku, bersyukur jalan di sekitar Cadas Pangeran sudah diperbaiki dan tidak lagi berlubang. Menurutnya, sangat riskan bila memasuki musim mudik lebaran, jalanan masih tidak dalam kondisi yang baik.

“Ya, Alhamdulillah, jalan sudah diperbaiki. Jadi tidak terlalu khawatir ada kecelakaan lagi. Kan rawan kalau di sini, terutama pada malam hari,” katanya.

Kata dia, banyak pengendara, terutama pemotor yang tidak melihat lubang dan akhirnya nyuksruk. “Bahayanya lagi kalau terendam air hujan, itu tidak terlihat bergelombang,” ujar Sutarda sambil menunjuk jalan yang bergelombang di daerah Cijeruk, Cadas Pangeran, Sumedang.

Selain bergelombang, beberapa ruas jalan seperti daerah Ciherang,  pun masih berpasir sisa dari perbaikan jalan. Pasir-pasir ini sudah pasti membuat jalan menjadi licin. Para pengemudi yang melewati  jalanan ini harus ekstra hati-hati karena rentan tergelincir.

Fazri warga Jatinangor mengaku, senang dengan perbaikan jalan yang dilakukan di sepanjang jalan Cirebon – Bandung. Dia akan melewati jalur tersebut ketika mudik lebaran nanti. Setidaknya, menurut Fazri, kekhawatirannya mengenai jalanan berlubang yang bisa membahayakan pengendara motor sepertinya sedikit berkurang.

“Kalau memang sudah diperbaiki, ya syukur Alhamdulillah. Jadi saya tidak perlu was was lagi kalau lewat kota Sumedang. Karena tahun lalu saya pernah jatuh ketika mudik ke Indramayu gara-gara lubang di daerah Cadas Pangeran,” kata mahasiswa Unpad itu.

Fazri berharap kondisi jalan yang baik tidak hanya berlangsung ketika arus mudik dan arus balik saja, tetapi juga berlangsung sepanjang tahun. Menurutnya, akan lebih baik bila pemerintah selalu mengontrol keadaan jalan buka hanya ketika waktu mudik.

BANDUNG – Menjelang mudik lebaran, jalur tengah Jabar yang menghubungkan Bandung-Cirebon, dalam kondisi mulus, tapi sedikit bergelombang. Jalur ini pun siap dipergunakan untuk arus mudik dan balik Lebaran 1436 H.

Satu beluan ke belangkan, jalur tengah Jabar ini sempat dikeluhkan para pengguna kendaraan bermotor. Pasalnya, jalur ini rusak parah sehingga badan jalannya mirip kubungan kerbau. Namun, hingga Kamis (2/7), seluruh jalur tengah sudah tidak terlihat jalanan berlubang.   

Meski begitu, belum semua bagian jalan benar-benar mulus. Sebagian jalan, seperti di sekitar Cadas Pangeran dan dekat Ciherang masih bergelombang. Permukaan jalan yang bergelombang dan tidak rata ini berpotensi membahayakan pemudik yang melewati jalan tersebut, terutama pemudik yang berkendara menggunakan sepeda motor.

Sutarda, warga Cijeruk, Kabupaten Sumedang, mengaku, bersyukur jalan di sekitar Cadas Pangeran sudah diperbaiki dan tidak lagi berlubang. Menurutnya, sangat riskan bila memasuki musim mudik lebaran, jalanan masih tidak dalam kondisi yang baik.

“Ya, Alhamdulillah, jalan sudah diperbaiki. Jadi tidak terlalu khawatir ada kecelakaan lagi. Kan rawan kalau di sini, terutama pada malam hari,” katanya.

Kata dia, banyak pengendara, terutama pemotor yang tidak melihat lubang dan akhirnya nyuksruk. “Bahayanya lagi kalau terendam air hujan, itu tidak terlihat bergelombang,” ujar Sutarda sambil menunjuk jalan yang bergelombang di daerah Cijeruk, Cadas Pangeran, Sumedang.

Selain bergelombang, beberapa ruas jalan seperti daerah Ciherang,  pun masih berpasir sisa dari perbaikan jalan. Pasir-pasir ini sudah pasti membuat jalan menjadi licin. Para pengemudi yang melewati  jalanan ini harus ekstra hati-hati karena rentan tergelincir.

Fazri warga Jatinangor mengaku, senang dengan perbaikan jalan yang dilakukan di sepanjang jalan Cirebon – Bandung. Dia akan melewati jalur tersebut ketika mudik lebaran nanti. Setidaknya, menurut Fazri, kekhawatirannya mengenai jalanan berlubang yang bisa membahayakan pengendara motor sepertinya sedikit berkurang.

“Kalau memang sudah diperbaiki, ya syukur Alhamdulillah. Jadi saya tidak perlu was was lagi kalau lewat kota Sumedang. Karena tahun lalu saya pernah jatuh ketika mudik ke Indramayu gara-gara lubang di daerah Cadas Pangeran,” kata mahasiswa Unpad itu.

Fazri berharap kondisi jalan yang baik tidak hanya berlangsung ketika arus mudik dan arus balik saja, tetapi juga berlangsung sepanjang tahun. Menurutnya, akan lebih baik bila pemerintah selalu mengontrol keadaan jalan buka hanya ketika waktu mudik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement