Rabu 01 Jul 2015 16:04 WIB

Danyon 462: Paskhas Kehilangan Prajurit Terbaik dalam Insiden Hercules

Prajurit TNI AU berdiri disamping peti jenazah prajurit TNI yang menjadi korban jatuhnya pesawat Hercules C-130 saat proses pengembalian jenazah korban di Lanud Soewondo Medan, Sumatera Utara, Rabu (1/7). (Antara//Septianda Perdana)
Foto: Antara//Septianda Perdana
Prajurit TNI AU berdiri disamping peti jenazah prajurit TNI yang menjadi korban jatuhnya pesawat Hercules C-130 saat proses pengembalian jenazah korban di Lanud Soewondo Medan, Sumatera Utara, Rabu (1/7). (Antara//Septianda Perdana)

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Komandan Batalyon Komando 462 Paskhas TNI AU, Letkol Psk Solihin mengatakan 10 orang anggotanya yang gugur dalam kecelakaan pesawat Hercules A-1310 d Kota Medan, Sumatera Utara , merupakan prajurit terbaik. Sehingga insiden itu adalah kehilangan yang sangat besar bagi kesatuannya.

"Kami kehilangan prajurit terbaik, sempat terkejut saat awalnya mendapat informasi ini saya kira bukan kecelakaan fatal, tapi ternyata kecelakaan yang sangat fatal," katanya di Markas Paskhas Pekanbaru, Rabu (1/7).

Ia menjelaskan, 10 orang anggota Paskhas tersebut gugur saat menjalankan tugas sebagai personel piket untuk Satuan Radar 213 Tanjung Pinang, Provinsi Kepulauan Riau. Letkol Solihin masih ingat saat terakhir berkumpul dengan anggota-anggotanya tersebut pada pagi hari sebelum pesawat Hercules lepas landas di Markas Paskhas pada Selasa (30/6).

Prajurit senior yang juga komandan regu kelompok tujuan Tanjung Pinang, Sertu Irianto Sili, terlihat tidak seperti biasanya mendadak mengutarakan curahan hatinya bahwa mereka bakal tidak akan bisa menjalani Lebaran bersama keluarga di Pekanbaru.

Padahal, Sertu Irianto selama ini dikenal di tengah rekan-rekannya sebagai prajurit yang tegar, punya kemampuan tinggi dalam strategi perang gerilya, mahir dalam ilmu medan, peta dan kompas, bahkan jago dalam ilmu agama sampai membuat kaligrafi Alquran seperti yang dibuatnya di Mushala Markas Paskhas. Bahkan, Sertu Irianto juga beberapa kali terlibat tugas misi perdamaian di luar negeri, seperti ke Libanon.

"Saya secara spontan berkata bahwa mereka adalah prajurit terbaik saya, jadi lakukan tugas dengan sebaik-baiknya. Saya paham mereka tidak akan bisa Lebaran, tapi prajurit tidak bisa menolak tugas," ujarnya.

Selain itu, ia juga mendapat laporan dari sejumlah anggota lainnya bahwa sebelum anggota Paskhas tujuan Tanjung Pinang berangkat, mereka menitipkan keluarganya dan akan pergi jauh. "Kawan-kawannya awalnya berpikir pergi jauh itu ke Tanjung Pinang. Tapi ternyata kenyatannya lain," katanya.

Sertu Irianto dipastikan meninggal dunia bersama sembilan anggota Paskhas yang berangkat dari Pekanbaru. Jenazah korban rencananya akan dimakamkan di tempat kelahirannya di Biak, Provinsi Papua.

Letkol Psk Solihin mengatakan hanya tiga jenazah anggota Paskhas yang nantinya akan diturunkan di Pekanbaru melalui Lanud Roesmin Nurjadin. Para almarhum tersebut adalah Kopda Eria Ageng yang rencananya akan dimakamkan di Taman Makam Bahagia khusus untuk anggota TNI-Polri, Serda Sugianto akan dimakamkan di TPU Kertama, sedangkan Pratu Rudi Haryono akan dimakamkan di Selatpanjang Kabupaten Kepulauan Meranti.

"Jenazah Rudi Haryono akan disemayamkan semalam di Markas Paskhas karena baru akan dibawa ke Selatpanjang sehari setelahnya menggunakan kapal," katanya.

Letkol Psk Solihin menyatakan ada 20 anggota Paskhas yang berangkat bertugas dari Lanud Roesmin Nurjadin menggunakan pesawat Hercules A-1310. Namun, 10 orang diantaranya selamat karena sudah turun di Kota Dumai karena bertugas di sana.

Nama-nama korban dari anggota Paskhas yang meninggal dunia antara lain Sertu Irianto Sili, Serda Sugiyanto, Kopda Mujiman, Kopda Saryanto, Kopda Dani Setyo Wahyudi, Kopda Eria Ageng, Pratu Sepridoni, Pratu Warsianto, Pratu Rudi Haryono, Pratu Ardianto Wibowo.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement