REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Penerbangan, Jusman Syafii Djamal, mengatakan pemerintah Indonesia harus mampu menyediakan anggaran peremajaan pesawat Hercules. Jika dianggarkan dengan baik, peremajaan pesawat bisa dilakukan secara bertahap.
“Pemerintah harus mampu menyediakan anggaran untuk membeli pesawat Hercules baru. Jika anggaran untuk keliatan lain saja bisa disusun dengan baik, semestinya begitu juga dengan pembaharuan pesawat,” ujar Jusman, Rabu (1/6).
Dirinya justru tidak sependapat dengan anggapan yang menyatakan pemerintah tidak memiliki cukup anggaran untuk membeli pesawat baru. Sebab, membeli pesawat baru bisa dilakukan dengan berbagai cara.
Pertama, pemerintah bisa meremajakan pesawat secara bertahap selama jangka waktu tertentu. Jika dicicil satu per satu, pembelian pesawat tentu tidak memberatkan pemerintah.
“Peremajaan sebaiknya dilakukan bertahap, satu per satu, bukan satu skuadron. Kalau satu-satu yang diganti tentu pemerintah sanggup memberikan anggaran,” lanjutnya.
Kedua, TNI bekerja sama beberapa militer asing untuk membantu mendatangkan pesawat Hercules yang baru. Ketiga, pesawat Hercules diganti dengan pesawat lainnya yang memiliki fungsi sejenis.
“Bisa diganti dengan pesawat C295, CN235 atau pesawat lain yang harganya lebih terjangkau tetapi masih baru. Pengganti Hercules bisa diusahakan sesuai kemampuan pemerintah,” tambah Jusman.