REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memastikan akan tetap menunjuk langsung Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk pembangunan Light Rapid Transit (LRT) atau kereta api ringan.
"Kita pelajari dasar hukumnya, ada BPKP, BPK kita sudah pelajari, kita akan tunjuk langsung," katanya di Balai Kota Jakarta, Selasa (30/6).
BUMD yang dipastikan akan membangun infrastruktur LRT yakni PT Jakarta Propertindo (JakPro). Sementara untuk penyediaan kereta akan dilakukan melalui lelang.
"Rolling stok harus lelang, tapi untuk membangun jaringannya kita bisa tunjuk langsung," ujar Ahok.
Padahal sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI telah membentuk Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Ahok sudah menandatangani Peraturan Gubernur (Pergub) untuk pembentukan BLUD dengan menunjuk mantan Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Timur, Benhard Hutajulu.
Pada tahun ini pembangunan akan dilakukan terlebih dahulu pada koridor satu antara Kelapa Gading menuju Kebayoran Lama. Sementara yang lainnya, akan dilanjutkan pada tahun mendatang.
DKI sendiri akan membangun tujuh rute MRT. Ketujuh rute meliputi Kebayoran Lama-Kelapa Gading (21,6 km), Tanah Abang-Pulo Mas (17,6 km), Joglo-Tanah Abang (11 km), Puri Kembangan-Tanah Abang (9,3 km), Pesing-Kelapa Gading (20,7 km), Pesing-Bandara Soekarno-Hatta (18,5 Km), dan Cempaka Putih-Ancol (10 km).
Setiap rute akan dilalui 20 rangkaian kereta LRT yang masing-masing bisa mengangkut 628 penumpang. Pembangunan LRT sendiri memang akan melibatkan kota lainnya disekitar Jakarta. LRT akan dibangun dengan menghubungkan DKI dengan kota lainnya, seperti rute Jakarta-Bogor, Jakarta-Tangerang dan Jakarta-Bekasi.