REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pemkot Sukabumi memprediksi dampak kekeringan terhadap produksi sektor pertanian hanya sedikit. Diperkirakan, hanya lima persen areal pertanian di Kota Sukabumi yang terdampak kekeringan.
‘’Dari pengalaman tahun sebelumnya, dampak kekeringan hanya sekitar lima persen dari total areal pertanian,’’ ujar Sekretaris Dinas Pertanian, Peternakan, dan Ketahanan Pangan (DP2KP) Kota Sukabumi Ate Rahmat kepada wartawan Ahad (28/6).
Total areal persawahan di Kota Sukabumi mencapai seluas 1.300 hektare. Jumlah ini kata Ate, dinilai masih kecil dibandningkan dengan total luasan areal pertanian.
Kondisi tersebut dikarenakan pasokan air meskipun di musim kemarau masih tetap tersedia di semua kecamatan. Ate menuturkan, ada sebagian petani yang mengkahwatirkan pasokan air dengan membendung saluran irigasi. Akibatnya, pasokan air untuk sebagian lahan persawahan lainnya terhambat.
Oleh karena itu ia meminta petani tidak perlu khawatir terhadap pasokan air.‘ ’DPTP juga menggiatkan sosialisasi mengenai upaya menghadapi kekeringan kepada petani,’’ ujar Ate.
Harapannya, petani bisa melakukan upaya pencegahan agar tidak terjadi gagal panen. Ditambahkan Ate, Kota Sukabumi juga mendapatkan bantuan alat pompa dari Kementerian Pertanian sebanyak tiga unit.
Bantuan tersebut sudah disalurkan kepada kelompok tani yang ada di Sukabumi seperti di Kecamatan Cibeureum. Pasalnya, kawasan tersebut merupakan yang paling luas areal pertaniannya di Kota Sukabumi.