Ahad 28 Jun 2015 17:38 WIB

Kinerja Kementerian BUMN Dinilai Belum Memuaskan

 ?Menteri ESDM Sudirman Said (kanan), Menteri BUMN Rini Soemarno (kiri) memberikan keterangan pers terkait pengelolaan blok Mahakam di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (19/6).  (Republika/Agung Supriyanto)
?Menteri ESDM Sudirman Said (kanan), Menteri BUMN Rini Soemarno (kiri) memberikan keterangan pers terkait pengelolaan blok Mahakam di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (19/6). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ahli Ekonomi, Keuangan dan Politik Fuad Bawazier berpendapat, kinerja Kementerian BUMN di bawah Menteri Rini Soemarno hingga kini masih belum menunjukan prestasi apapun.

"Belum kelihatan, yang menonjol apa belum ada. Belum ada prestasi," ujar Fuad Ahad (28/6). Ia mengatakan, sejauh ini justru yang menjadi sorotan publik di Kementerian BUMN, hanyalah soal pengangkatan komisaris dan direksi yang memiliki latar belakang politisi.

"Yang malah menjadi sorotan publik justru hanya soal pengangkatan komisaris dan direksi, karena ada beberapa orang yang dinilai tidak mumpuni. Cenderung politisasi. Jadi menurut saya belum ada prestasinya," ucap mantan menteri keuangan era Orde Baru itu.

Pengamat Ekonomi-Politik AEPI (Asosiasi Ekonomi-Politik Indonesia) Salamudin Daeng mengatakan, Kementerian BUMN harus lebih terbuka soal penggunaan anggaran Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 72 triliun di sejumlah perusahaan plat merah yang menerimanya.‬

‪"Bicaralah apa programnya, apa rencananya BUMN setelah mendapat penyertaan modal dari DPR? Uang negara sebesar Rp 72 triliun mau diapakan? Target-target dia apa terhadap BUMN? Jangan diam saja, jangan bergerak seperti tidak kelihatan. Itu kan seperti mafia," katanya.

‪Menurutnya, kekacauan ekonomi dalam negeri yang terjadi saat ini tidak terlepas dari peranan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yang seharusnya mampu menjadi penopang perekonomian.‬ "Kekacauan dalam Pertamina, kekacauan dalam berkaitan prokurmen BUMN setelah mereka mendapatkan restu suntikan dana dari DPR, kan sampai sekarang juga kita belum lihat langkah-langkah, dan programnya apa," tutur dia.‬

‪Ia berpendapat Rini Soemarno merupakan sosok menteri yang sulit dievaluasi. Alasannya kinerja Rini yang serba tertutup dari sorotan publik. Menurutnya, pergerakan Rini yang serba diam-diam justru menggambarkan seperti pergerakan mafia.‬

‪"Programnya aaja apa kita tidak tau, Bu Rini ini rencananya apa? Dia seperti orang yang beroperasi dan memahami dirinya sendiri secara rahasia, kita tidak berhak tahu kali yah, pernah dengar ga Rini mau bikin apa? Pernah dengar ga Bu Rini mengatakan 'saya mau bikin ini', murni dari idenya sendiri. Kita mau tahu Rini Soemarno mau buat apa? Punya rencana apa? Itu yang paling penting, karena selama ini diam saja, bergerak seperti secara rahasia, kan pergerakan itu disebut pergerakan mafia," terangnya.‬

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement