Sabtu 27 Jun 2015 12:02 WIB

'Emergency Call, Menteri Ekonomi Harus Dirombak'

Rep: Issha Haruma/ Red: Indah Wulandari
Presiden Joko Widodo memimpin Rapat Terbatas bersama Menteri Kabinet Kerja membahas persiapan jelang bulan Puasa dan Idul Fitri di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Senin (25/5).
Foto: Antara/Yudhi Mahatma
Presiden Joko Widodo memimpin Rapat Terbatas bersama Menteri Kabinet Kerja membahas persiapan jelang bulan Puasa dan Idul Fitri di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Senin (25/5).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Relawan pendukung Jokowi, Pro Jokowi (Projo) sepakat perlu segera dilakukan perombakan terhadap para menteri bidang ekonomi.

Ketua Umum DPP Projo Budi Arie Setiadi mengatakan, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dan pertumbuhan ekonomi yang melambat menjadi indikator kinerja para menteri bidang ekonomi yang kurang memuaskan.

"Sektor ekonomi sudah berat sekali, sudah emergency call. Menteri ekonomi harus dirombak," kata Budi dalam sebuah diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (27/6).

Budi mengatakan, Jokowi perlu mengambil tindakan atas buruknya kinerja di bidang ekonomi selama delapan bulan pemerintahannya.

Ia yang lebih memilih istilah retooling dibanding reshuffle ini pun mengatakan, retooling perlu segera dilakukan untuk memperbaiki kinerja dan citra pemerintah.

Menurut Budi, salah satu penyebab munculnya pandangan negatif terhadap pemerintahan Jokowi-JK selama ini yaitu karena buruknya kinerja menteri bidang ekonomi.

"Yang penting sekarang adalah benahi ekonomi karena kalau ekonomi terpuruk yang rugi seluruh bangsa," ujarnya.

Meski begitu, Budi mengingatkan bahwa perombakan kabinet adalah wewenang penuh Jokowi sebagai pemegang hak prerogatif. Ia berharap seluruh pihak menunggu dan tidak mengintervensi Jokowi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement