Jumat 26 Jun 2015 18:30 WIB

BNPB Ketahui Ada Potensi Gempa 8,9 SR di Mentawai

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Yudha Manggala P Putra
The map of Mentawai
Foto: mentawaiadventure.com
The map of Mentawai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengakui berdasarkan hasil penelitian, memang ada potensi gempa bumi 8,9 skala richter (SR) di Pulau Mentawai.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, penelitian sejenis termasuk Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) tentang potensi gempa di Barat Sumatra dan Mentawai sudah banyak dilakukan oleh ahli sebelumnya.

“Memang ada potensi gempa 8,9 SR di Mentawai Megathrust,” katanya kepada Republika, Jumat (26/6).

Untuk antisipasi, pihaknya telah melakukan berbagai upaya pengurangan risiko bencana gempa bumi tsunami. BNPB telah membangun beberapa shelter evakuasi di pantai barat Sumatra Barat (Sumbar).

Selain itu, semua Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di sepanjang pantai Barat Sumbar dan Mentawai telah membangun Pusdalops dan sirine tsunami.

Peningkatan kapasitas bagi BPBD kabupaten atau kota dan provinsi juga telah dilakukan. Gladi atau latihan telah digelar beberapa kali. Bahkan, gladi internasional yang melibatkan 19 negara terjadi di Padang, Sumbar, dan Mentawai pada 2013. “Sosialisasi, pembangunan jalur evakuasi, pemasangan rambu-rambu evakuasi dan lainnya juga telah dilakukan,” katanya.

Saat ini, pembangunan hotel, fasilitas umum (fasum) di sepanjang pantai barat sumbar meningkat. Bangunan-bangunan tersebut didesain tahan gempa dan dapat digunakan untuk shelter tsunami. Ia mengatakan, pemerintah daerah (Pemda) dan masyarakat telah mengetahui ancaman tersebut.

Sehingga, semua kebijakan pembangunan diarahkan untuk mengantisipasi. Awalnya masyarakat dan investor takut membangun di Sumbar.  “Namun dengan sosialisasi terus menerus akhirnya bisa diatasi,” ujarnya.

Tak hanya di Sumbar dan Mentawai, BNPB mengklaim berupaya mengantisipasi risiko gempa dan tsunami di seluruh wilayah Indonesia dengan melakukan latihan, pendidikan, sosialisasi, regulasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement