Kamis 25 Jun 2015 15:40 WIB

Salah Pola Tanam Sebabkan Banyak Panen Gagal

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Yudha Manggala P Putra
Ilustrasi.
Foto: Antara/Oky Lukmansyah
Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Barat mengungkapkan adanya kesalahan dalam pola tanam di masyarakat pada masa musim kemarau. Kondisi itu menyebabkan cenderung terjadinya panen yang gagal.

"Potensi gagal panen kemungkinan tinggi sebab masyarakat salah dalam pola tanam. Semisal yang seharusnya Palawija namun malah menanam padi," ujar Kepala BPBD NTB, Wedha Magma Ardhi kepada wartawan di Kota Mataram, Kamis (25/6).

Menurutnya, kondisi salah pola tanam sebelumnya terjadi di tahun 2014. Dimana, lahan yang mencapai ribuan hektare di Lombok Tengah gagal panen akibat salah pola tanam. Oleh karena itu, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan instansi terkait.

Ia menuturkan, pihaknya bersama-sama Dinas Pertanian dan Badan Koordinasi Penyuluh (Bakorluh) NTB akan melakukan rapat untuk mengantisipasi adanya praktek pola salah tanam. "Dalam satu minggu ini, proses akan dilakukan mengantisipasi praktek pola salah tanam," ungkapnya.

Ardhi mengatakan adanya salah pola tanam disebabkan masyarakat yang tetap keukeuh menanam padi di musim kemarau. Padahal, dirinya menjelaskan, dengan tidak salah pola tanam akan mengantisipasi gagal panen dan memutus berkembangnya hama.

Sebelumnya, Gubernur Nusa Tenggara Barat, TGH Zainul Majdi mengimbau kepada petani agar tidak menanam padi musim kemarau. Sebab, potensi kekeringan di musim kemarau tahun ini akan lebih tinggi. Bahkan dirinya mengimbau agar para petani tidak bersikeras menanam padi dengan resiko gagal panen.

“Jangan bersikeras para petani untuk menanam padi di musim kemarau ini. Sebab berpotensi kekeringan,” ujarnya kepada wartawan di Kota Mataram, Selasa (23/6).

Ia menuturkan, penyuluh di lapangan harus bisa mengkomunikasikan tentang kondisi musim kemarau kepada petani. Dimana, para penyuluh mempunyai perangkat dan metode ilmiah untuk menghitung masa musim kemarau dan masa menanam padi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement