Kamis 25 Jun 2015 14:29 WIB

Berawal Pinjam Uang, DH Tega Habisi Ariani dan Bakar Rumah Majikan

Rep: C15/ Red: Indira Rezkisari
 Pelaku Pembunuhan, Perampokan, dan Pembakaran: Pelaku pembunuhan, perampokan, dan pembakaran rumah yang terjadi di Pasar Minggu, beserta barang buktinya ditunjukkan saat rilis di Polda Metro Jaya, Jakarta Pusat, Kamis (25/6).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Pelaku Pembunuhan, Perampokan, dan Pembakaran: Pelaku pembunuhan, perampokan, dan pembakaran rumah yang terjadi di Pasar Minggu, beserta barang buktinya ditunjukkan saat rilis di Polda Metro Jaya, Jakarta Pusat, Kamis (25/6).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMANGGI -- Membunuh Ariani dan membakar rumah Yovita selaku majikan Ariani dilakukan DH bukan tanpa sebab. DH (37) berniat untuk merampok rumah Yovita jika tak kunjung mendapat pinjaman uang dari Angga, anak Yovita.

Pada pukul 08.00 DH mendatangi rumah Yovita. Ia hendak bertemu Angga untuk meminta pinjaman uang sebesar Rp 500 ribu. Sayangnya, saat tiba di rumah berpagar cokelat tersebut, DH tak bisa menemui siapa-siapa. Ia hanya bertemu Ariani yang saat itu memang menjaga rumah Yovita.

DH yang sudah lebih dulu mempersiapkan sebilah pisau dalam tasnya, langsung menodongkan pisau tersebut ke arah Ariani. DH memaksa Ariani untuk menunjukkan tempat majikannya menyembunyikan harta.

Ariani sempat berteriak, tapi mulutnya langsung dibungkam oleh DH dengan tangannya dan ditodongkan pisau ke arah pinggang kanan Ariani. DH menggiring Ariani untuk menunjukkan kamar Yovita selaku majikan.

Tak kunjung memberikan petunjuk, DH langsung mengikat tangan Ariani dengan kain dan menyumpal mulut Ariani dengan kain juga. DH lalu menyisir rumah Yovita, kamar Angga dan Dira, kedua anak Yovita menjadi sasaran pertama. Tak mendapatkan hasil, akhirnya DH menghampiri Ariani lagi yang sudah terkujur lesu.

"Karena ia tak bicara, DH langsung menusukkan pisau yang ia pegang ke punggung Ariani," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Krishna Murti, Kamis (25/6).

Setelah Ariani lemah dan terkapar, DH langsung mencari kapak kecil untuk membongkar kamar Yovita. Berhasil membuka kamar Yovita, DH langsung membuka tas ranselnya berwarna hijau terang. Ia memasukkan semua harta Yovita. Mulai dari telepon genggam, tablet, dua gelang emas, dan satu buah koper berwarna hitam.

Koper hitam tersebutlah yang menjadi sasaran DH. Koper hitam tersebut ia buka dan ia dapati 20 gepokan uang pecahan 100 dolar Amerika. DH langsung memasukkan semua uang yang ada tersebut ke tas ransel hijaunya.

Mendapati Ariani yang sudah bersimpah darah, DH memutuskan untuk keluar rumah dan sempat kembali ke rumah Wati, pemilik indekos yang ia jaga sehari-hari. DH menaruh tas ranselnya, dan berniat untuk kembali ke rumah Yovita.

Sembari kembali, DH membeli dua botol bensin eceran di jalan. Setelah membawa dua botol bensin, ia langsung memasuki rumah Yovita dan menuangkan bensin tersebut ke semua ruangan rumah. Lalu dibakarnya rumah tersebut dan ditinggalkannya.

Saat rumah mulai terlalap api, ia sempat membuat heboh warga dengan berteriak meminta tolong dan ikut memadamkan api. Setelah konsentrasi warga terpecah akibat kebakaran rumah Yovita, ia pun bergegas pergi melarikan diri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement