REPUBLIKA.CO.ID, TULUNGAGUNG -- Dinas Kesehatan Kabupetan Tulungagung, Jawa Timur, menemukan beberapa makanan dan minuman takjil yang mengandung zat kimia berbahaya, seperti formalin, boraks, rhodamin-b, serta methanyl yellow.
"Sepuluh dari 21 sampel yang sudah kami lakukan uji kendungan zat kimianya dengan menggunakan tester, lima di antaranya positif mengandung formalin, boraks, rhodamin-b, serta methanyl yellow," ungkap Kasi Kefarmasian dan Perbekalan Kesehatan Dinkes Tulungagung Masduki, Kamis (25/6).
Pemeriksaan sampel makanan dan minuman takjil itu dilakukan tim kefarmasian dinkes pada Rabu (24/6) sore, bersamaan dengan kegiatan pengawasan aneka penganan dan takjil yang dijual para pedagang kaki lima dadakan yang terkonentrasi di Jalan MT Haryono, Kelurahan Kepatihan, Tulungagung.
Hasil dari pemeriksaan itu, beberapa sampel makanan yang dibeli petugas dari 21 lapak PKL terbukti positif mengandung boraks, zat pewarna tekstil atau rodhamin-b hingga formalin.
"Kandungan zat kimia berbahaya seperti boraks ditemukan pada produk penganan kerupuk pelompong dan puli (kerupuk nasi), sementara formalin dan rodhamin-b terdapat pada sampel tahu dan bakso, sementara methanyl yellow pada cendol," terangnya.
Masduki melanjutkan, meski dampaknya tidak langsung karena bersifat akumulatif, namun ia memastikan makanan itu berbahaya bagi tubuh.
"Masyarakat agar lebih jeli dan teliti dalam membeli ataupun mengonsumsi makanan," imbaunya.