REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penunjukan Sutiyoso menjadi Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) mendapat respons positif. Pengalaman mantan gubernur DKI Jakarta ini dianggap nilai lebih.
Penulis Buku Kepemimpinan Sutiyoso di Mata Publik, Firman Yusak menilai, Bang Yos--sapaan akrab Sutiyoso, adalah sosok yang mumpuni dalam dunia inteligen. Sudah banyak operasi yang sudah dilakukan demi terjaganya NKRI. Setelah di dunia militer memimpin DKI Jakarta, banyak juga keberhasilan beliau.
"Usia juga bukan batasan masalah terhadap bang yos. Karena di dunia intelejen butuh kematangan". Ungkapnya pada diskusi yang bertajuk "Ekspektasi kaum muda kepada Sutiyoso sebagai calon Kepala BIN" di Jakarta, Rabu (23/6).
Direktur Pusat Studi Hubungan Sipil Militer, Achmad Fajriansyah, menilai, penunjukan Sutiyoso ini perpaduan yang baik untuk memimpin BIN kedepan. Sebagai Prototype tokoh sipil-militer.
"Ini adalah terobosan baru, kepala BIN, prototype perpaduan antara sipil dan militer. Beliau pernah berkarir di militer dan juga sebagai gubernur DKI dunia sipil. Dalam diri sutiyoso perpaduan lengkap sipil militer untuk BIN 1," kata dia.
Sementara itu, Ketua Umum Badko HMI Jabotabek-Banten, Zulkarnain Bagariang mengungkap, polemik penunjukan Sutiyoso itu hal biasa, tapi jangan dibesar-besarkan. "Intinya ini adalah sosok yang mengerti tugas fungsi BIN seperti apa. Saya pikir Presiden Jokowi dengan pertimbangan yang panjang sehingga mengajukan Sutiyoso sebagai kepala BIN," ucapnya.
Wasil yang juga dari aktivis mahasiswa memberikan pandangan yang dalam melihat sosok mantan orang nomer 1 di DKI ini. Dia menilai bahwa tantangan kedepan menghadapi cyber war dan zaman yang semakin canggih Bang Yos akan mampu membawa BIN ke dunia internasional.
Diskusi ini diselenggarakan oleh Persaudaraan Muda Indonesia dihadiri oleh ratusan orang yang berasal dari berbagai elemen mahasiswa, lsm, ormas kepemudaan sekaligus deklarasi dukungan pemuda Indonesia untuk Sutiyoso menjadi Kepala BIN dan ditutup dengan buka puasa bersama.