REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Lonjakan kunjungan wisatawan saat libur lebaran di Kota Yogyakarta pasti tak terhindarkan. Padahal jumlah kantong parkir di Kota Yogyakarta terbatas.
Untuk itu, Pemkot Yogyakarta dalam waktu dekat akan melakukan inventarisir potensi tempat parkir baru. "Kita akan inventarisir lapangan atau tempat milik swasta yang bisa dikerjasamakan untuk tempat parkir bus wisata," kata Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti, Ahad (21/6).
Dikatakan Haryadi, lonjakan kunjungan wisatawan ke Yogyakarta terjadi pada H-7 hingga H+7 lebaran. Kunjungan wisatawan tersebut, menurutnya, terbanyak ke Malioboro.
Saat ini, kata dia, tempat parkir baru yang dikerjasamakan dengan pihak swasta baru eks kampus STIKER Yogyakarta. "Lainnya baru kita inventarisir," ujarnya.
Menurutnya, berdasarkan data Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta, saat ini kapasitas jumlah total kendaraan di kantong-kantong parkir yang ada di Kota Yogyakarta adalah 82 bus, 465 mobil, dan 550 motor. Saat libur lebaran jumlah bus yang masuk ke Yogyakarta naik signifikan.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Wirawan Hario Yudho mengatakan, daya tampung parkir di Kota Yogyakarta memang terbatas. Dari jumlah tempat parkir yang ada kata dia, hanya mampu menampung sekitar 60 persen dari total kendaraan yang membutuhkan lahan parkir terutama saat libur panjang dan lebaran.
"Kapasitas parkir yang terbatas ini berpotensi menjadi permasalahan saat libur Lebaran nanti, karena tidak semua kendaraan yang membutuhkan lahan parkir bisa memperoleh parkir," katanya.
Menurutnya, pengemudi kendaraan biasanya memilih berputar-putar kota demi memperoleh lahan parkir yang diinginkan sehingga berpotensi menambah kepadatan.
Saat ini kata dia, Pemkot Yogyakarta baru memiliki lima tempat khusus parkir di antaranya Abu Bakar Ali, Senopati, dan Ngabean ditambah tempat parkir tepi jalan umum.
Menurut dia, volume kendaraan yang masuk ke Kota Yogyakarta sudah akan mengalami peningkatan sejak pekan kedua puasa hingga usai libur Lebaran. Pada tahun lalu, rata-rata kenaikan volume kendaraan adalah sekitar 10 hingga 15 persen dibanding hari biasa.
Wirawan memperkirakan, pada pekan kedua bulan puasa kepadatan lalu lintas akan terjadi di sekitar pusat-pusat perbelanjaan seperti Jalan Urip Sumoharjo, Jalan Malioboro hingga di sekitar Pasar Beringharjo.
Selain inventarisir tempat parkir baru yang bisa dikerjasama dengan swasta, pihaknya kata Wirawan akan berkoordinasi dengan Polresta Yogyakarta mengenai kemungkinan buka tutup jalan, khususnya di Jalan Malioboro untuk mengantisipasi apabila terjadi kemacetan.