Kamis 18 Jun 2015 22:54 WIB

Ahok: Jepang Lamban Berikan Pinjaman Dana MRT

Rep: C11/ Red: Karta Raharja Ucu
Alat berat digunakan untuk menertibkan lapak Pedagang Kaki Lima (PKL) di kawasan bekas Terminal Lebak Bulus yang dalam pengerjaan proyek Terminal MRT, Jakarta Selatan, Rabu (10/6).(Republika/Yasin Habibi)
Foto: Republika/Yasin Habibi
Alat berat digunakan untuk menertibkan lapak Pedagang Kaki Lima (PKL) di kawasan bekas Terminal Lebak Bulus yang dalam pengerjaan proyek Terminal MRT, Jakarta Selatan, Rabu (10/6).(Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Kerja Sama Internasional Jepang atau Japan International Cooperation Agency (JICA) mempunyai kerja sama memberikan pinjaman dalam pembangunan kereta cepat atau Mass Rapid Transit (MRT). Sayangnya, untuk pinjaman di tahap berikutnya, Jepang enggan terburu-buru dalam memberikan dana.

"Tadi (bertemu) sama wakil menteri luar negeri Jepang, bilang Jepang kalau mau bantu kita, yang fase keduanya terlambat," kata Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama usai menemui Wakil Menteri Transportasi Jepang, Muto Hiroshi bersama Delegasi dari Kedutaan Besar Jepang guna membahas perkembangan proyek MRT Jakarta, Kamis (18/6).

Padahal, pembangunan MRT diakui Ahok sudah sangat mendesak. Basuki ingin pembangunan tahap kedua dialakukan secepatnya. "Jepang ini lamban. Mutusin keluar duitnya pelan-pelan, dia udah tau kamu tergantung sama dia, dia pelan-pelan kan," ujar Ahok, sapaan akrab Basuki.

Pada 2015 proyek MRT Jakarta hampir memasuki tahun ke dua terhitung sejak pelaksanaan groundbreaking di Stasiun Dukuh Atas. Terdapat beberapa kemajuan pekerjaan konstruksi.  Seperti pada Elevated Section, penguasaan lahan di titik Terminal Lebak Bulus, pekerjaan pembuatan kolom dari Jalan Fatmawati sampai dengan Jalan Sisingamangaraja terus berlangsung.

Terdapat dua koridor yang akan dibangun, yakni koridor Selatan menuju Utara dan Timur ke Barat. Untuk koridor selatan terdapat 21 stasiun MRT, sedangkan koridor timur terdapat 48 stasiun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement