Kamis 18 Jun 2015 08:43 WIB

Warga yang Loncat dari Kapal Feri Ditemukan Tewas

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Ilham
Petugas mengidentifikasi mayat (ilustrasi).
Foto: Antara
Petugas mengidentifikasi mayat (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Surmadi (25), warga Kecamatan Taliwang, Goa Barat, Sumbawa yang meloncat dari Kapal Darma Rucitra III dari arah Padangbay, Bali menuju Lembar, Lombok pada Ahad (14/6) lalu ditemukan Rabu, (17/6) dalam keadaan tewas dengan kondisi badan yang sudah melepuh.

Kasatreskrim Polres Lombok Barat, AKP Priyamursita mengatakan, korban bersama kerabatnya, Bustanil Arifin hendak berangkat ke Batam untuk bekerja. Namun, di tengah jalan menuju Surabaya, korban mengigau tentang pacar dan bapaknya yang sudah meninggal.

"Oleh karena itu, kerabatnya membawa korban pulang kembali ke Lombok. Namun, di Sekotong Barat, korban melepas sandal dan meloncat ke laut," ujarnya kepada wartawan, Rabu dini hari (17/6).

Menurutnya, sempat dilakukan pertolongan kepada korban dengan melemparkan ban. Namun, korban yang sudah terjun sengaja menjauh dan menghindar. "Korban ditemukan tadi Rabu sekitar pukul 14.00 Wita mengapung sekitar perairan Gili Poh Sekotong," katanya.

Ia menuturkan, korban pertamakali diketahui oleh Kapal Marina. Namun, saat akan mengevakuasi korban, kapal tersebut kesulitan sebab berdekatan dengan daratan.

Sehingga, Kapal Marina tersebut mengkontak Basarnas, Pol air, Polsek Kesatuan Pengamanan Pelabuhan Lembar yang mengevakuasi jenazah. "Dari sisi fisik, jenazah yang ditemukan identik dengan korban dilihat dari pakaian, cincin, dan dompetnya," katanya.

Dirinya menjelaskan, polisi masih menunggu keluarga korban untuk serah terima jenazah. Dimana, saat ini mereka tengah melakukan perjalanan dari Sumbawa ke RS Bhayangkara.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement