Selasa 16 Jun 2015 22:27 WIB

Sidak, Petugas Temukan Makanan Busuk dan Kedaluwarsa di Cirebon

Rep: Lilis Handayani/ Red: Hazliansyah
Sidak makanan kedaluwarsa/ilustrasi
Foto: pinoyexpat.net
Sidak makanan kedaluwarsa/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Masyarakat di Kabupaten Cirebon harus hati-hati saat akan membeli makanan. Sebab, makanan kedaluwarsa, busuk maupun yang mengandung pewarna beredar di pasaran.

Hal itu terungkap saat tim dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Kesehatan serta Satpol PP Kabupaten Cirebon melakukan sidak ke sejumlah pasar tradisional dan toserba yang ada di wilayah Kabupaten Cirebon, Selasa (16/6).  

Saat melakukan sidak di Pasar Sumber dan Pasar Pasalaran, tim menemukan adanya kolang-kolang yang positif mengandung rhodamin b atau pewarna tekstil. Hasil itu diketahui saat tim dari Dinkes melakukan tes di tempat tersebut.

''Kami hendak menegur pedagang yang menjual kolang-kaling itu, tapi orangnya keburu kabur,'' ujar Kepala Bidang (Kabid) Perlindungan Konsumen Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Cirebon, Riyanto.

Riyanto menjelaskan, pewarna tekstil sangat berbahaya jika digunakan untuk mewarnai makanan. Sebab bahan tersebut akan menimbulkan penyakit dalam jangka panjang.

Sementara saat sidak ke salah satu pasar swalayan di daerah Plered, tim menemukan adanya makanan kalengan yang rusak, daun bawang yang busuk hingga nugget yang sudah kedaluwarsa.

Supervisor Robinson, Sarjoni, mengakui adanya kelalaian dari karyawannya. Padahal pihaknya telah memiliki bagian yang bertugas mengecek barang yang akan dijual. Namun, banyak di antara karyawannya yang masih magang sehingga kemungkinan belum paham.

''Kami akan segera tarik makanan itu,'' tandas Sarjoni.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement