REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Tim Pansel KPK bertemu dengan Jaksa Agung, HM. Prasetyo, Selasa (16/6). Kedatangan Tim Pansel ke Kejagung untuk berdiskusi tentang kerjasama antara Kejagung dengan KPK selama ini.
"Pansel dan Jaksa Agung akan meminta bantuan untuk rekam jejak calon pimpinan KPK," ujar Ketua Pansel KPK, Destri Damayanti, di Kejagung, Selasa (16/6).
Mengetahui rekam jejak Capim KPK dinilai sangat penting. Menurut Destri, hal tersebut untuk meminimalisir informasi yang miring tentang Capim KPK. Sehingga tidak mengganggu kinerja pimpinan KPK.
Hal tersebut juga dilakukan tim Pansel KPK saat bertemu dengan instansi lain seperti, Polri dan Pusat Pelaporan Analisa dan Transaksi Keuangan (PPATK). Pihak yang ditemui tim pansel, kata Destri, pasti diminta untuk mengusulkan orang-orang terbaiknya. Kendati demikian, tetap harus melalui seleksi yang diterapkan oleh tim pansel.
Destri mengakui, Jaksa Agung akan mengusulkan sejumlah nama Jaksa aktif untuk mendaftar sebagai Capim KPK. Hal tersebut diungkapkan saat pertemuannya dengan Jaksa Agung. "Oh pribadi. Kita tidak ada institusi mendaftar. Merekomendasikan bisa," kata Destri.
Ia menegaskan, saat dilakukan tes terhadap capim KPK, tidak akan melihat latar belakang institusi. Namun, tim pansel lebih melihat kompetensi yang harus bagus. Karena itu, Destri meminta kepada institusi yang mengusulkan nama agar tidak menyodorkan yang tidak bagus.
Sementara terkait jumlah pendaftar sendiri, kata Destri, berdasarkan data terakhir yang didapatkan Selasa (16/6) sore sebanyak 121 orang. Dari jumlah tersebut terdapat juga perempuan yang ikut mendaftarkan.