Selasa 16 Jun 2015 12:58 WIB
Engeline Tewas

Margriet Ancam Bunuh Agus

Rep: c32/ Red: Esthi Maharani
  Petugas Laboratorium Forensik (Labfor) dan Inafis Polri melakukan proses identifikasi di kawasan rumah Angeline di Jalan Sedap Malam, Kota Denpasar, Bali, Kamis (11/6).(Antara/Fikri Yusuf/)
Petugas Laboratorium Forensik (Labfor) dan Inafis Polri melakukan proses identifikasi di kawasan rumah Angeline di Jalan Sedap Malam, Kota Denpasar, Bali, Kamis (11/6).(Antara/Fikri Yusuf/)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pengacara tersangka Agus Tai Hamdamai, Haposan Sihombing mengakui benar adanya ancaman yang diterima oleh tersangka. Bahkan, menurutnya ia juga menerima sejumlah teror melalui telpon pribadi tersangka.

“Ya, tersangka memang pernah merasa diancam dan diteror saat dia dipecat dan setelahnya,” kata Haposan kepada ROL, Selasa (16/6).

Ia menjelaskan, sebelumnya pada 25 Mei 2015 Agus dipecat oleh Margriet Christina Megawe karena tidak bisa mendiamkan anjing. Lalu, menurutnya pada saat itu Agus dituduh memukul anjing tersebut.

Margriet pun mengancam akan melaporkan Agus ke polisi. Namun, bukan telepon yang diambilnya melainkan parang dan langsung disodorkan ke leher Agus. “Dia (Margriet) malah bilang begini: kamu mati, saya mati, atau sama-sama mati?” tutur Haposan menirukan.

Setelah mendapatkan ancaman itu, Agus sempat meminta maaf dan hendak berdamai tetapi ditolak mentah-mentah bahkan diusir dari rumah.

Dari situ, Agus lebih sering mendapatkan teror. Terkadang, katanya, yang menelpon adalah laki-laki dan mengancam agar ia tak membeberkan rahasia kepada orang lain.

“Itu terjadi berkali-kali, bahkan terakhir sebelum tersangka ditangkap oleh polisi teror tersebut juga masih diterima Agus dengan ancaman kamu (Agus) akan mati di Bali. Nah itu tekanan yang diterima oleh tersangka, sampai-sampai kartu simcard akhirnya dipatahkan oleh Agus” jelas Haposan.

Oleh karena itu, Haposan menyatakan biar polisi yang menelusuri pengakuan Agus tentang teror yang diterima. Ia menambahkan, keterangan tersebut bisa juga untuk membantu terbongkarnya kasus pembunuhan Engeline Margriet Megawe.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement